Bantul (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Bantul akan menghimpun zakat profesi dari aparatur sipil negara Muslim dan memanfaatkannya untuk mendanai penanggulangan kemiskinan mulai tahun 2018.
"Zakat profesi ASN itu mulai diterapkan 2018, besarannya 2,5 persen dari gaji yang pemungutannya per bulan untuk ASN semua golongan yang penghasilannya mencapai nishab," kata Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Sabtu.
Ia mengatakan jumlah pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul sekitar 10 ribu dan sesuai syariat pembayaran zakat profesi hanya diwajibkan kepada pegawai negeri Muslim yang penghasilannya sudah mencapai nishab atau sekitar Rp42,5 juta per tahun.
"Selama ini ASN sudah banyak yang bayar zakat, tetapi kurang terkoordinasi, kurang terarahkan untuk penanggulangan kemiskinan, dan spirit zakat itu tuntutan syariat untuk pengentasan kemiskinan," katanya.
Guna menerapkan pengenaan zakat profesi pada pegawai negeri mulai tahun depan, menurut dia, pemerintah kabupaten sudah melakukan persiapan-persiapan, termasuk berkoordinasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dalam pengelolaannya.
"Akan ada Perbup (peraturan bupati) dan karena ini inisiatif eksekutif kita ingin pengelolaan zakat itu detail, tidak sekadar political will, karena pencitraan itu bukan yang kita inginkan, tapi kita ingin ini harus diikuti dengan regulasi dan sistem pengelolaan yang baik," katanya.
Ia menjelaskan bahwa menurut perhitungan potensi dana zakat profesi dari aparatur sipil negara di Bantul sekitar Rp10 miliar per tahun. Dana itu akan dikelola bersama dengan Baznas untuk menanggulangi kemiskinan.
"Dana kurang lebih Rp10 miliar per tahun dari zakat profesi ASN itu akan lebih kita fokuskan ke pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk penanggulangan kemiskinan, dan kita sudah punya by name by adress warga miskin," katanya.
Ia menambahkan pengelolaan dana zakat untuk penanggulangan kemiskinan nantinya akan didampingi dinas terkait termasuk dinas pertanian, perdagangan, perindustrian, dinas tenaga kerja serta dinas pariwisata. "Jadi merekalah yang akan mendampingi proyek Baznas sehingga lebih efektif dalam memberdayakan masyarakat miskin," katanya.
Pewarta: H. Sidik
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017