Atambua (ANTARA News) - Kejuaraan Atambua International Motocroos 2017 di Sirkuit Haliwen Atambua, Belu, Nusa Tenggara Timur, Sabtu-Minggu (12/11) menyasar ribuan penonton dari negara tetangga yaitu Timor Leste mengingat banyak pula peserta dari negara tersebut.

Menurut panitia pelombaan, ada 50 peserta baik pebalap maupun kru dari mantan provinsi ke-27 Indonesia itu yang akan terlibat langsung pada kejuaraan yang didukung penuh pemerintah Kabupaten Belu maupun Kementerian Pariwisata itu.

Peserta dari Timor Leste ini akan bersaing dengan pebalap Indonesia terutama yang berasal dari Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya. Tercatat puluhan peserta mulai dari usia enam tahun hingga dewasa sudah siap menunjukkan kemampuan terbaiknya.

"Kejuaraan lintas batas ini merupakan salah satu media untuk lebih mengenalkan wisata olahraga terutama di perbatasan Indonesia dengan Timor Leste. Motocross memang menjadi salah satu daya tariknya," kata Plt Asdep Penelitian dan Pengembangan Kepariwisataan Kemenpar, Andriyatna Rubenta.

Untuk menjangkau lokasi perlombaan yang berada di kompleks Stadion Haliwen dari Timor Leste memang cukup mudah atau sekitar dua setengah jam dari ibukota Bumi Loro Sae itu. Dari pos lintas batas Motaain bahkan ada dua jalan besar untuk menuju Atambua itu.

Pos lintas batas Motaain bisa dikatakan sebagai pos terbesar untuk masuk dari Timor Leste ataupun sebaliknya. Meski sudah beroperasi, pembangunan terus dilakukan demi menambah fasilitas pendukung. Penjagaan dari aparat baik TNI maupun Polri hingga Imigrasi juga dilakukan dengan ketat.

"Semoga dengan kegiatan ini jumlah kunjungan wisata terus meningkat. Tidak hanya melalui olahraga seperti motocross maupun offroad, peningkatan kunjungan wisata juga dilakukan lewat konser musik. Slank, Tipe X sudah pernah manggung disini. Sebentar lagi ada Judika," kata pria yang akrab dipanggil Ruben itu.

Meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan asal Timor Leste ke Atambua juga diakui oleh salah satu petugas di perbatasan Yakobus. Menurut dia, banyaknya kegiatan internasional memang menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan untuk datang ke Atambua.

"Memang benar. Banyaknya kegiatan internasional membuat kunjungan meningkat terutama yang melewati pos Motaain. Tapi untuk pos-pos yang lain belum sebanyak yang lewat sini," kata Yakobus saat ditemui di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Belu.

Selain dari Kota Dili, sasaran wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia diantaranya berasal dari wilayah Maliana, Occusi dan Kovalima. Letak dari tersebut memang tidak begitu jauh dengan Atambua yang selama ini menjadi pusat kegiatan di perbatasan Indonesia-Timor Leste.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2017