Jakarta (ANTARA News) - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengatakan program pemagangan adalah kesempatan bagi angkatan kerja untuk meningkatkan kompetensi dengan proses belajar langsung terjun ke industri.
"Magang tujuan utamanya adalah memberikan kesempatan kepada anak-anak kita untuk mendapatkan keterampilan," ujar Menaker saat membuka acara Rapat Kerja Nasional I Asosiasi Penyelenggaraan Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) di Jakarta Timur, Jumat.
Menaker juga menegaskan pemagangan sebagai bagian dari sistem pelatihan nasional merupakan bagian dari sistem pendidian nasional, karena dalam proses magang ada keahlian tertentu yang diajarkan pada peserta untuk mendapatkan keterampilan, alih teknologi dan berbagai keterampilan.
"Jadi di era persaingan, ini menjadi alat pertahanannya adalah kompetensi," katanya.
Saat ini, angkatan kerja masih didominasi oleh masyarakat berpendidikan rendah yaitu 60 persen dari total 131,5 juta angkatan kerja di Indonesia merupakan lulusan SD dan SMP.
"Pengangguran akan terjadi kalau di antara beberapa orang tidak memiliki kompetensi," tegas Menaker.
Hanif menambahkan pemerintah terus meningkatkan akses dan mutu pelatihan kerja untuk menjawab tantangan ketenagakerjaan yang ada, baik melalui "vocational training" (pelatihan kejuruan) maupun "retraining" (pelatihan kembali) sebagai jembatan untuk masuk ke pasar kerja.
"Mereka bisa memperbaiki karir dan meningkatkan kualitas pekerjaannya. Oleh karena itu, pendidikan dan pelatihan yang berkualitas sangat penting," kata Menaker.
Kementerian Ketenagakerjaan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) telah menciptakan program pemagangan nasional yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 23 Desember 2016.
Mulai tahun 2018, program pemagangan itu ditargetkan menampung 400.000 orang dan dengan melibatkan 4.000 instruktur.
Pewarta: Arie Novarina
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017