Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan kualitas penyelengaraan Jakarta International Trade Fair (JITF) atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) dapat ditingkatkam dengan memamerkan produk-produk berkualitas, sehingga bisa menjadi interaksi bisnis dan perdagangan setara dengan forum dagang internasional. "Jadikanlah ajang JITF ini sebagai sarana untuk menunjukkan bahwa produk dalam negeri memiliki keunggulan dan kualitas yang tidak kalah dengan produk negara lain," ujar Presiden Yudhoyono pada pembukaan JITF ke 40 Tahun 2007 di Arena Pekan Raya Jakarta, Kamis malam. Presiden bersama Ibu Ani Yudhoyono didampingi sejumlah menteri seperti Menteri Perhubungan Yusman Syafei Djamal, Menteri Koperasi dan UKM Surya Dharma Ali, Ketua MPR-RI Hidayat Nur Wahid, Gubernur DKI Sutiyoso, dan sejumlah perwakilan dubes negara sahabat. Ketua Umum Panitia Penyelenggara Jakarta Fair Siti Hartati Murdaya mengatakan, penyelenggraan PRJ berlangsung sejak 14 Juni hingga 15 Juli 2007. "PRJ 2007 diharapkan dapat meningkatkan motivasi dunia usaha agar lebih cepat berkembang, menambah kegiatan investasi, menciptakan lapangan kerja baru yang akhirnya mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujar Hartati. Ia juga menjelaskan, PRJ juga dapat melatih pelaku ekonomi Indonesia dalam ketrampilan berpromosi dan memperkenalkan dinamika perdagangan, agar lebih mampu bersaing di pasar dunia. Jumlah pengunjung Jakarta Fair 2007 yang diselenggarakan juga dalam rangka HUT DKI Jakarta ke-480 ini diperkirakan mencapai 3 juta orang, naik dari tahun 2006 sebanyak 2,5 juta orang. Dengan peserta pameran sebanyak 1.615 perusahaan pada PRJ 2006, nilai transaksi mencapai Rp550 miliar, terdiri atas 72 persen transaksi otomoti/mobil, dan sepeda motor, disusul 10,6 persen transaksi produk makanan dan minuman, 5,1 persen produk mebel, 3,6 persen produk elektronik dan kompter, serta 2,2 persen produk textil dan garmen. Pada 2007 jumlah peserta mencapai 2.195 peserta atau naik 35 persen dibanding tahun sebelumnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007