Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan mengungkapkan, para narapidana kasus teroris yang tersebar di beberapa lembaga pemasyarakatan (lapas) mengikuti upacara dengan khidmat peringatan Hari Pahlawan 10 November.
Dalam siaran persnya, Jumat, di Lapas Porong, tiga narapidana teroris, yakni Umar Patek, Asep Jaya, dan Ismail Yamsehu menunjukan ikrar setianya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan mengikuti Upacara Hari Pahlawan, Jumat.
Di Kota Tondano, narapidana teroris, Panji Kokoh Kusumu, juga larut dalam khidmatnya peringatan Hari Pahlawan di Lapas Tondano.
Di lapas Bojonegoro juga dua napi teroris Adi Margono dan Separi Anu juga ikut upacara.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami memuji proses pembinaan yang dilakukan masing-masing lapas sehingga narapidana teroris bisa kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
"Dalam proses pembinaan narapidana, petugas harus berpedoman pada filosofis Sistem Pemasyarakatan. Kesediaan para narapidana teroris mengikuti upacara Hari Pahlawan menjadi bukti keberhasilan petugas dalam membina mereka di lapas agar menjadi pribadi yang lebih baik, produktif, kembali ke masyarakat sebagai manusia yang berguna, dan yang terpenting adalah kembali ke NKRI," kata Sri Puguh.
Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Harun Sulianto meminta petugas di lapas agar tetap semangat melakukan pembinaan kesadaran berbangsa kepada para narapidana teroris.
Menurut dia, para narapidana teroris juga harus didukung untuk aktif dalam pembinaan kepribadian dan kemandirian.
"Lakukan pendekatan yang bersifat kekeluargaan, persuasif, dan edukatif dan sistematik, agar mereka menyadari kesalahannya, dan menjadi warga negara yg baik dan berguna selama dan setelah menjalani pidana," kata Harun.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017