Dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri yang diterima, di Manila, Kamis, peresmian patung kapal phinisi di Taman APEC itu dihadiri para menteri negara-negara APEC dan Wakil Menteri Luar, AM Fachir, yang menjelaskan, kapal phinisi sengaja dipilih karena melambangkan kekhasan Indonesia sebagai negara maritim yang tangguh.
Kapal layar phinisi merupakan kapal layar kebanggaan pelaut-pelaut suku Bugis-Makassar, Sulawesi Selatan, dalam mengarungi lautan.
Kapal layar dari kayu yang dibuat secara tradisional ini terbukti tangguh mengarungi keganasan samudera. Di antara sekian banyak bukti itu, pada saat phinisi bernama Phinisi Nusantara ini sukses menyeberangi Laut Jawa, Laut Flores, Laut Banda, dan Laut Maluku, serta Samudera Pasifik menuju Vancouver, Kanada, untuk hadir di Expo 1986.
"Secara filosofis kapal phinisi juga mencerminkan konektivitas dan pelayaran dinamis, sesuai dengan tema APEC 2017 yang diusung Vietnam, yaitu Creating New Dynamism, Fostering a Shared Future," ujar Fachir.
Fachir menyampaikan harapan agar sumbangan itu dapat menjadi simbol kontribusi Indonesia dalam mendorong pertukaran budaya, konektivitas antarmasyarakat, dan pembangunan komunitas Asia Pasifik melalui kerja sama APEC.
Taman APEC memiliki luas 3.000 meter persegi dan berlokasi di tepi Sungai Han, yang akan menjadi salah satu ciri khas kota Da Nang, Vietnam.
Peresmian Taman APEC merupakan salah satu kegiatan dalam rangkaian KTT APEC 2017, yang tengah diselenggarakan di Da Nang, Vietnam, pada 6-11 November 2017.
Rangkaian pertemuan APEC 2017 akan ditutup dengan KTT APEC 2017 yang direncanakan akan dihadiri Presiden Joko Widodo.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017