Jakarta (ANTARA News) - Komisi V DPR-RI mendukung rencana kenaikan tarif jalan tol meskipun masih ada sejumlah catatan terkait beberapa hal dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) belum dipenuhi. "Rendahnya tarif tol akan mempengaruhi pengembalian investasi," kata Ketua Komisi V DPR-RI, Ahmad Muqowam saat melaksanakan kunjungan kerja dengan sejumlah anggota untuk memantau pelaksanaan SPM di tujuh ruas tol. Ketujuh ruas tol yang dikunjungi tersebut meliputi ruas tol dalam kota (Cililitan - Tomang - Cengkareng, CTC), Jagorawi, JORR, BSD, Jakarta - Tangerang, Tangerang - Merak, dan tol Cawang - Tg Priok - Pluit - Jembatan Tiga. Menurut Muqowam, terdapat sejumlah catatan dalam daftar SPM yang disampaikan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) terhadap 13 ruas jalan tol yang tarifnya akan disesuaikan pada bulan Agustus 2007. Muqowam mengatakan, dari sebanyak 13 ruas tol tersebut masih banyak yang belum memenuhi SPM terkait pembangunan pagar Ruang Milik Jalan (Rumija) sebagai salah satu faktor keselamatan. BPJT menetapkan enam butir dalam pelaksanaan SPM yang ditetapkan melalui Kepmen PU No. 392 tahun 2005 meliputi kondisi jalan, kecepatan tempuh rata-rata, aksesbilitas, mobilitas, keselamatan, dan unit pertolongan/ penyelamatan dan bantuan penyelamatan. Muqowam juga menyampaikan berdasarkan laporan BPJT periode Agustus 2005 sampai Februari 2007 masih terdapat juga sejumlah ruas yang belum memenuhi standar kerataan jalan yang mengacu indeks internasional tidak boleh lebih dari 4 meter per kilometer. Ruas yang belum memenuhi syarat tersebut diantara Surabaya - Gresik dan Tangerang - Merak. Kedua operator ruas tersebut masing-masing Marga Bumi Matra Raya dan Marga Mandala Sakti. Sementara menurut Direktur Utama PT Jasa Marga Frans S Sunito yang menyertai kunjungan kerja tersebut. pendapatan jalan tol sebagian besar dipergunakan untuk biaya operasi dan pemeliharaan, serta membayar cicilan hutang. Dia memberikan gambaran untuk bunga saja PTB Jasa Marga harus membayar Rp700 miliar per tahun atau sebesar Rp2 miliar pendapatan sehari dipergunakan untuk pembayaran utang. Resiko jangka panjang sangat tinggi sehingga wajar apabila pemerintah sampai terlambat menaikan tarif tol hampir 10 tahun seperti dialami tol Tangerang - Merak (PT MMS) membuat operator mengalami kerugian. Direktur Utama PT MMS Darma Putra mengatakan, penyesuaian tarif tol pada bulan Agustus 2007 sedikit banyak akan membantunya dalam upaya memenuhi SPM yang disyaratkan pemerintah. Pemerintah pada Agustus 2007 akan menaikkan tarif 13 ruas tol Jagorawi, tol dalam kota, Jakarta - Tangerang, Cikampek - Pd Larang, Pdlarang - Cileunyi, Palimanan - Kanci, Semarang seksi A, B, C, Surabaya - Gempol, Belmera, Tangerang - Merak, Surabaya - Gresik, Ujung Pandang tahap I, dan Sepong - Pd Aren.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007