Palembang (ANTARA News) - Pekerjaan pembangunan jalur kereta api dalam kota, Light Rail Transit (LRT), di Palembang per November sudah mencapai 70 persen setelah menuntaskan hampir seratus persen pembuatan lintasan jalan layang.
Kepala proyek LRT Palembang dari Waskita Karya, Mashudi Jauhari di Palembang, Kamis, mengatakan dengan capaian ini perusahaan optimistis pekerjaan akan mencapai progres 80 persen hingga akhir tahun atau sesuai dengan proyeksi target.
"Untuk jalur jalan layang tinggal beberapa titik yakni di simpang Polda, simpang Angkatan 45, dan simpang Palembang Icon Mall. Diperkirakan pekerjaan di tiga titik ini selesai pada akhir bulan," kata Mashudi.
Ia mengatakan sempitnya areal bekerja yakni berada di median jalan menjadi salah satu penyebab pekerjaan tidak bisa dikebut. Kebutuhan masyarakat untuk berlalu lalang juga menjadi pertimbangan utama dalam pengerjaan proyek strategis nasional infrastruktur penunjang Asian Games ini.
Apalagi saat ini di sejumlah titik masih terpasang tiang penyangga sehingga menjadi penyebab kemacetan di kawasan simpang Polda, dan PIM.
"Kendala masih tetap sama, lahan yang sempit sehingga pekerjaan harus dilakukan secara bergantian," kata dia.
Namun terlepas dari persoalan tersebut, Waskita Karya setidaknya dapat menarik napas lega karena pekerjaan krusial di Jembatan Ampera sudah hampir rampung. Saat ini pekerja sedang sibuk memasang dinding parapet yang diperkirakan akan selesai pada pekan depan.
Pembangunan LRT Palembang ini sudah dimulai sejak akhir tahun 2015 untuk menunjang kebutuhan kota sebagai tuan rumah Asian Games XVIII tahun 2018.
Proyek bernilai Rp10,9 triliun ini tengah fokus menggarap 13 stasiun serta jembatan penyeberangan dan pemasangan rel (konstruksi jalur/slab track) LRT agar dapat diujicoba Februari 2018 mendatang.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017