Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen melakukan pendekatan ekonomi lokal dengan memanfaatkan sumber daya yang dikelola masyarakat di daerah setempat.
"Tujuannya agar memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," ujar Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf di sela Rapat Paripurna Masa Persidangan III Tahun Sidang 2017 di Gedung DPRD Jatim di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, pembangunan industri dengan pengelolaan sumber daya lokal yang baik dapat meningkatkan produktivitas wilayah secara umum karena mampu merangsang pertumbuhan ekonomi wilayah dan peningkatan kesejahteraan.
Potensi atau sumber daya yang dimiliki masing-masing daerah, kata dia, merupakan kekuatan yang dapat dikembangkan menjadi keunggulan daerah, mencapai tujuan pembangunan daerah dan pembangunan nasional secara umum.
"Pembangunan industri kecil dan menengah dinilai paling besar peranannya, tidak hanya memperbesar lapangan kerja dan kesempatan usaha, tetapi juga mendorong pembangunan daerah dan perdesaan," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut juga menegaskan keberhasilan pembangunan industri menjadi salah satu faktor pengaruh keberhasilan pembangunan ekonomi.
"Berkembangnya kegiatan sektor industri akan memberikan sumbangan besar bagi keberhasilan pembanguan ekonomi, terutama dapat meningkatkan devisa, mendorong ekspor, meningkatkan penyerapan tenaga kerja dalam jumlah yang signifikan," katanya.
Menyadari pentingnya pembangunan industri sebagai salah satu tolok ukur pembangunan ekonomi, lanjut dia, Pemprov Jatim menjadikan pembangunan sektor industri menjadi salah satu prioritas yang harus direncanakan dengan baik.
Sementara itu, pada kesempatan sama, Gus Ipul juga memaparkan kondisi perekonomian dan industri di Jatim, yaitu berdasarkan data BPS Jatim, kinerja perekonomian Jatim sampai semester I tahun 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 5,21 persen dengan nilai PDRB sebesar Rp977,29 triliun.
Pertumbuhan ekonomi Jatim di atas pertumbuhan ekonomi nasional yaitu sebesar 5,01 persen pada periode yang sama dengan nilai PDRB Rp6.593,9 triliun, yang artinya kontribusi Jatim sebesar 14,82 persen terhadap nasional.
Sedangkan, pertumbuhan industri Jatim pada semester I tahun 2017 sebesar 4,73 persen di atas pertumbuhan industri nasional yang tumbuh sebesar 3,88 persen, kemudian kontribusi industri Jatim terhadap nasional pada semester I tahun 2017 sebesar 21,2 persen.
(T.F014/Y008)
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017