Yogyakarta (ANTARA News) - Sepuluh mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta belajar nano teknologi dan "solar cell" ke Jepang.
"Melalui hibah yang diperoleh dari lembaga Japan Science and Technology (JST) Agency, mereka berkesempatan terlibat dalam Sakura Science Program di Tokyo University of Science selama delapan hari," kata Kepala Pusat Studi Lingkungan (PSL) UII Eko Siswoyo di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, kunjungan belajar tersebut merupakan bagian dari kerja sama yang telah terjalin di antara universitas-universitas Jepang dengan PSL UII. Mahasiswa UII setiap tahun mendapat kesempatan untuk diundang dalam program belajar yang diselenggarakan oleh universitas negeri sakura.
Selama berada di Jepang, kegiatan para mahasiswa akan banyak berkutat pada praktik dan kunjungan ke beberapa laboratorium yang ada di Tokyo University of Science. Mereka akan dibimbing oleh Prof Kazuo Umemura selaku "host program".
Selain itu, mereka juga akan berkunjung ke beberapa industri dan pusat riset yang fokusnya pada nano teknologi dan "solar cell". Kedua bidang itu merupakan bagian dari masa depan teknologi hijau.
"Selama ini kami selalu menjalin hubungan baik dengan lembaga pendidikan dan para akademisi di Jepang. Hal itu sangat bermanfaat dalam memberi peluang para mahasiswa untuk belajar teknologi maju dan meningkatkan kesempatan memperoleh beasiswa jenjang master di Jepang," katanya.
Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII Widodo Brontowiyono berkomitmen untuk meningkatkan internasionalisasi di fakultasnya. Hal itu salah satunya didorong melalui kerja sama yang intensif dengan berbagai universitas di Jepang.
"Selain Tokyo University of Science, kami juga telah erat berhubungan dengan universitas lain seperti Gifu University dan Hokkaido University," katanya.
Rektor UII Nandang Sutrisno mengatakan para mahasiswa UII diharapkan dapat mengambil pelajaran sebaik-baiknya dari kunjungan di Jepang. Bagian terpenting dari kegiatan itu adalah mengamati secara langsung bagaimana etos belajar para mahasiswa di Jepang.
"Setelah itu diharapkan dapat mengambil sisi positifnya dan diterapkan ketika pulang ke Tanah Air," katanya.
Sepuluh mahasiswa UII itu adalah Dio Prananda DR, Desy Budiarti, Baiq Raudatul Jannah, Arga Nayesha Amalia, Meutia Fakhriah B, Fauzi Farid M, Luthfia Rakhma W, Siti Sevina N, Dwita Subhi R, dan Cahyo Widodo L. Mereka didampingi Eko Siswoyo.
Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017