"Investasi yang tumbuh tujuh persen itu menunjukkan adanya momentum confidence dari para pelaku usaha," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Rabu.
Sri Mulyani mengatakan realisasi Pembentukan Modal Tetap Bruto yang tumbuh sebesar 7,11 persen pada periode ini melebihi ekspektasi pemerintah yang sebelumnya hanya memperkirakan komponen ini tumbuh pada kisaran enam persen.
Untuk itu, ia memastikan pemerintah akan terus menjaga momentum pertumbuhan investasi agar komponen pengeluaran ini bisa terus memberikan kontribusi kepada ekonomi nasional agar mampu tumbuh lebih optimal.
Komponen pengeluaran lainnya yang menjadi perhatian pemerintah adalah sektor ekspor barang dan jasa yang tercatat tumbuh positif sepanjang 2017. Pada triwulan III-2017, kelompok ini mengalami pertumbuhan hingga 17,27 persen.
Selain itu, komponen impor juga tercatat tumbuh dalam periode ini, sehingga secara tidak langsung ikut mempengaruhi kinerja sektor konsumsi rumah tangga maupun investasi, yang selama ini menjadi penyumbang terbesar struktur PDB Indonesia.
"Tadinya ekspor kami perkirakan tujuh-delapan persen, tapi tumbuhnya sampai 17 persen. Impor terutama bahan baku juga menunjukkan pelaku usaha mulai menggeliat. Ini menunjukkan sesuatu yang sangat positif," ujar Sri Mulyani.
Meski demikian, konsumsi rumah tangga yang hanya tumbuh 4,93 persen pada triwulan III-2017 menjadi fokus pembenahan pemerintah, karena terkait dengan pola konsumsi masyarakat menengah atas yang sedang mengalami perubahan.
Untuk menjaga daya beli, selama ini pemerintah telah memberikan program bantuan sosial bagi masyarakat menengah bawah agar pola konsumsi bagi kelompok ini tetap terjaga dan tidak mengalami gangguan secara signifikan.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan III-2017 mencapai 5,06 persen, yang didukung oleh pertumbuhan ekspor sebesar 17,27 persen serta Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 7,11 persen.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi pada periode ini disumbangkan oleh pertumbuhan konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga sebesar 6,01 persen, konsumsi rumah tangga 4,93 persen dan konsumsi pemerintah 3,46 persen.
Rendahnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga menjadi perhatian pemerintah karena komponen pengeluaran ini memberikan kontribusi terbesar terhadap struktur PDB Indonesia yaitu mencapai 55,68 persen pada triwulan III-2017.
(T.S034/R010)
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017