Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP PPP M Romahurmuziy mengatakan partainya menyiapkan tiga skenario untuk Pilkada Jawa Tengah 2018, pertama menawarkan anggota DPD RI Ahmad Muqowam sebagai calon wakil gubernur untuk mendampingi Ganjar Pranowo.
"Muqowam diajukan kepada PDIP sebagai bakal Cawagub Jateng merupakan salah satu dari tiga skenario menghadapi Pilkada Jateng disebut BangJo, abang (merah) dan ijo (hijau) yakni warna kebanggaan PDIP-PPP," kata Romahurmuziy dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Dia menilai Muqowam sangat berpengalaman dalam berbagai bidang dan merupakan teman Ganjar Pranowo sehingga diyakini tidak kesulitan dalam membangun sinergi antara gubernur dengan wakil gubernur.
Namun menurut dia, untuk progres kedepannya, PPP menunggu jawaban dari PDI Perjuangan terkait opsi tersebut.
"Bagaimana untuk progres kedepannya, tentu sekali lagi namanya juga orang ngelamar, ya kita tunggu jawaban yang dilamar, kira kira begitu," ujarnya.
Skenario kedua menurut Romy, PPP tetap menyiapkan kader untuk diajukan sebagai calon gubernur dengan membangun komunikasi bersama partai di luar koalisi.
Dan skenario ketiga menurut dia, PPP menyiapkan kader untuk diajukan sebagai calon wakil gubernur bersama dengan koalisi partai lainnya.
"PPP belum mendapatkan jawaban setelah sudah menawarkan secara terbuka, ada alternatif yang lain yaitu membangun di luar koalisi untuk maju sendiri sebagai nomor satu, atau maju sendiri sebagai nomor dua bersama dengan koalisi lainnya," katanya.
Di sisi lain, dia mengatakan PPP bersikap hati-hati dalam membangun komunikasi mengusung pasangan calon maupun partai dalam Pilkada Jateng.
Romy mengatakan karena belajar dari pengalaman gelombang kontestasi Pemilu Presiden 2014 yang tidak berujung, dan membelah masyarakat menjadi pro dan kontra dialaskan kepada isu-isu sektarian.
"Ditambah lagi dengan eskalasi Pilkada DKI Jakarta membuat kita harus sekarang ini berhati-hati membangun pesangan calon maupun partai dalam pilkada," katanya.
Dia mengakui wilayah Jateng dikenal sebagai basis massa PDI Perjuangan sejak berdirinya PNI sehingga kalau suasana eskalasi berbasis sektarian seperti pilkada lima tahun lalu masih terjadi maka rentan menjadi panas.
Karena itu dia menilai dibutuhkan koalisi di Jateng lebih berpelangi koalisi semangka atau BangJo agar tenang.
(T.I028/R017)
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017