Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di Pasar Spot Antar Bank Jakarta, Kamis turun 10 poin menjadi Rp9.060/9.085 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.050/9.083, karena pelaku pasar kembali melepas rupiah. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, mengatakan pelaku pasar kembali membeli dolar AS yang sebelumnya melepas untuk mencari untung, melihat pelaku asing membeli dolar AS menjelang penutupan pasar. Aksi beli dolar AS pelaku lokal agak terlambat, sehingga kenaikan dolar AS relatif kecil, ujarnya. Menurut dia, tekanan ini kemungkinan adanya pedagang memerlukan dolar AS untuk memenuhi kebutuhan perusahaan besar seperti PLN dan Pertamina untuk membayar utang yang sudah jatuh tempo. Tekanan terhadap rupiah, lanjutnya, juga muncul dari pasar eksternal seperti melemahnya pasar saham regional mengikuti merosotnya bursa Wall Street dan menguatnya dolar AS terhadap yen. Menurut dia, rupiah sepanjang pekan ini diperkirakan akan tetap tertekan, namun tekanan itu agak berkurang dengan aktifnya Bank Indonesia bermain di pasar. BI terus memantau pergerakan rupiah agak tidak tertekan lebih tajam, ujarnya. Menurut dia, rupiah sebenarnya dinilai stabil, karena pergerakannya tidak jauh antara Rp9.000 sampai Rp9.100 per dolar AS, apabila rupiah menguat, maka kisaran masih di level Rp9.000 per dolar AS, dan bila merosot maka akan mendekati level Rp9.100 per dolar AS. Karena itu, tidak perlu dikhawatirkan rupiah akan terus melemah hingga mendekati level Rp9.200 per dolar AS, karena pada level tersebut rupiah dinilai masih cukup aman, katanya. Rupiah, lanjutnya, memang sempat menembus di bawah level Rp9.000 per dolar AS mencapai Rp8.675 per dolar AS yang menunjukkan fundamental ekonomi makro Indonesia cukup bagus. Pergerakan rupiah pada level sekarang juga sebenarnnya menunjukkan fundamental Indonesia membaik yang penting adalah bagaimana rupiah berada dalam kondisi yang stabil, ucapnya. Para pelaku pasar juga saat ini sedang memperhatikan pertemuan dua hari Bank Sentral Jepang (Boj) yang akan memperluas suku bunganya yang saat ini masih bertahan pada 0,5 persen. BOJ diperkirakan akan menaikkan suku bunganya pada Agustus mendatang, katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007