Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani hari ini meresmikan perubahan nama RSUD Kabupaten Sukoharjo menjadi RSUD Ir. Soekarno.
Menurut Menko PMK, keberadaan rumah sakit di era jaminan kesehatan menjadi sangat penting di tengah kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat.
Mutu dan kualitas pelayanan kesehatan itu dapat diukur melalui akreditasinya. Seperti yang diketahui, bahwa RSUD Kabupaten Sukoharjo sudah mencapai paripurna dalam standar akreditasi penilaian tertinggi.
Oleh karena itu, penggunaan nama Ir. Soekarno pada RSUD harus menjadi motivasi kuat bagi seluruh jajaran RSUD untuk memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat Sukoharjo dan sekitarnya.
Pada kesempatan ini, Menko sekaligus menghimbau agar rumah sakit mampu membantu masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit.
"Jadikan rumah sakit tak hanya sebagai rujukan orang yang sakit, namun sekaligus fungsikan peran rumah sakit untuk sarana edukasi kesehatan. Buka rumah sakit bagi masyarakat yang ingin berkonsultasi mencegah sakit dengan upaya promotif preventif," tutur Menko PMK dalam sambutannya.
Ditambahkannya, rumah sakit juga harus mampu menunjukkan keramahan, jangan membuat masyarakat takut berobat dan khawatir ditolak atau tak dilayani.
"pengelolaan SDM rumah sakit harus prima, layani pasien dengan senyum, ikhlas, dan sabar. Pelayanan yang baik tak hanya pada saat pengobatan, namun berbagai layanan lainnya", tutur Menko Puan.
Menurut Menko PMK hal tersebut sangat penting karena dengan kepuasan masyarakat yang tinggi akan mendukung suksesnya program JKN.
Menko PMK sebagai wakil pemerintah sekaligus wakil dari keluarga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas usulan nama RSUD Ir. Soekarno.
Penggunaan nama proklamator sebagai nama fasilitas dan sarana pelayanan kepada masyarakat membawa konsekuensi yang tidak ringan.
Salah satunya adalah menjaga kredibilitas dari nama yang telah disandangnya. Di depan awak media Menko berpesan agar perubahan nama RSUD menambah motivasi untuk bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dari sebelumnya.
"Tadi saya bertanya kepada pasien mereka cukup puas dengan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit, serta pelayanan Jamkesmas dan BPJS kesehatan berjalan sebagaimana mestinya", kata Menko PMK.
Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penekanan tombol yang membuka kain selubung patung Ir. Soekarno oleh Menko PMK.
Pada Kesempatan ini, Menko PMK sekaligus memberikan bantuan berupa pemberian makanan tambahan (PMT) untuk anak sekolah, balita dan ibu hamil sebanyak 1,5 ton; PKH untuk 30 kelompok usaha bersama senilai Rp.20 juta; ODF (Pembangunan Jamban) kepada 3451 KK dengan total nilai Rp.5,176 M; Sertifikat Proda 485 sertifikat; MOP (KB bagi bapak-bapak) sebanyak 6 orang; dan Paket Sembako untuk 147 keluarga miskin dengan nilai Rp.150.000 per paket.
Tampak hadir dalam kesempatan ini, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko; Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya; Ibu Etik Wardoyo; Direktur Utama RSUD Kabupaten Sukoharjo, Gani Suharto; Ketua DPRD Sukoharjo, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo; serta Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan, Kemenko PMK, Sigit Priohutomo.
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017