"Pejalan kaki hierarkinya tertinggi, jadi harus dimuliakan dalam penataan Tanah Abang ke depan," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan kawasan itu harus ditata sedemikian rupa sehingga pejalan kaki tidak harus berjalan berhimpitan angkutan umum dan ojek, dan angkutan umum dan ojek tidak ngetem di sembarang tempat.
"Bagaimana para pejalan kaki dimuliakan, karena pejalan kaki itu saat ini harus berhimpitan di trotoar dengan ojek," kata Sandiaga, yang Jumat pekan lalu melihat sendiri kawasan Tanah Abang pada pagi hari.
Hasil pemantauan kawasan menggunakan drone pada Senin, menurut dia, menunjukkan perlunya pengaturan pada jam-jam tertentu dalam jangka pendek.
"Jadi khusus untuk Tanah Abang harus komprehensif. Saya baru diskusi sama Pak Rustam kemarin bahwa dulu pernah bersih yang di BKB (Banjir Kanal Barat), jadi nanti dilakukan sesuai dengan arahan dari Pak Gubernur. Kita pastikan ditertibkan, Pak Gubernur maunya disosialisasikan, sehingga dikemas sendiri-sendiri," kata Sandiaga.
Pemerintah Provinsi antara lain berencana mengeruk BKB dan menertibkan permukiman warga di kawasan itu.
Gubuk-gubuk liar di jalan inspeksi Kanal Banjir Barat di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (3/11/2017). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro)
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017
