Sampit, Kalimantan Tengah (ANTARA News) - Kebakaran dan banjir terjadi bersamaan saat hujan deras mengguyur Sampit Ibu kota Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Senin malam (6/11).
"Kebakaran di kawasan Pasar Kramat Sampit menghanguskan satu buah bangunan. Petugas kami sangat terbantu kondisi hujan dan adanya genangan banjir untuk mengatasi melebarnya kobaran api," kata Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur, Rihel, di Sampit, Senin tengah malam.
Kebakaran terjadi di bagian sisi dekat Pasar Keramat. Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 19.00 WIB itu menghanguskan satu buah rumah yang disekat menjadi tiga bagian yang dihuni lima kepala keluarga.
Belum diketahui penyebab munculnya api, namun kebakaran terjadi saat Sampit sedang diguyur hujan deras disertai petir. Api dengan cepat melalap bagian dalam bangunan karena terbuat dari kayu.
Derasnya hujan sangat membantu petugas pemadam kebakaran dan warga memadamkan api. Masyarakat bersyukur api dengan cepat dipadamkan sehingga api tidak sampai meluas dan merembet ke kios-kios di Pasar Keramat yang sangat padat bangunan.
Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut dengan meminta keterangan sejumlah saksi. Namun sebagian warga menduga kebakaran dipicu korsleting arus listrik. Bupati H Supian Hadi juga terlihat datang ke lokasi kebakaran.
Sementara itu, derasnya hujan yang terjadi sejak selepas shalat Magrib, membuat sejumlah ruas jalan dan permukiman di Sampit terendam banjir. Besarnya curah hujan yang terjadi bersamaan air Sungai Mentaya sedang pasang, membuat air tidak mengalir cepat di drainase sehingga merendam jalan dan permukiman.
Rendaman banjir di antaranya terjadi Jalan Achmad Yani, MT Haryono, HM Arsyad, dan sejumlah kawasan permukiman. Lokasi langganan banjir seperti RSUD dr Murjani Sampit juga tidak luput dari genangan yakni pada selasar dan ruang-ruang lama karena posisi bangunannya memang lebih rendah.
Masyarakat yang melintas di ruas jalan yang sedang terendam banjir, terpaksa berhati-hati, khususnya pengendara roda dua. Warga khawatir kedalaman banjir makin tinggi dan menyulitkan arus lalu lintas.
"Banjirnya cukup tinggi. Beberapa rumah dan kios atau toko di Jalan MT Haryono ada yang terendam. Saya khawatir banjirnya tambah parah karena hujan masih terjadi. Pemerintah daerah masih harus membenahi drainase di Sampit ini," kata Edo, salah satu warga Sampit.
Hujan deras mulai reda sekitar pukul 22.30 WIB. Banjir yang menggenangi sejumlah kawasan pun mulai berangsur surut.
Pewarta: Norjani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017