London (ANTARA News) - Konduktor perantau Indonesia, Adrian Prabava, memimpin Sofia Philharmonic Orchestra dengan menampilkan alunan klasik, The Symphony No. 9 gubahan Antonin Dvorak, di Bulgaria Hall kota Sofia, akhir pekan.

Dengan gaya yang enerjik, dia tampil memukau yang sebelumnya tampil bersama violinis tuan rumah, Dimitar Ivanov, mendapat dukungan penuh dari Kedutaan Besar Indonesia di Sofia, demikian Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya Kedutaan Besar Indonesia di Sofia, Nurul Sofia, Selasa.

Prabava tampil di hadapan sekitar 700 penonton merupakan penampilannya kedua kalinya setelah pertunjukan akhir tahun lalu.

Menurut Duta Besar Indonesia untuk Bulgaria, Sri Astari Rasjid, penampilan dan prestasi Prabava selama ini berhasil membawa nama Indonesia dan perlu mendapat dukung.

Di sela-sela acara konser, dimanfaatkan untuk promosi tujuan wisata dan produk Indonesia. Para penonton juga menikmati pameran foto keindahan alam indonesia serta mencicipi sajian masakan khas nusantara, di antaranya lemper, dadar gulung, dan pastel. Ini salah satu bentuk diplomasi lunak Indonesia.

Berawal dari seorang pemain biola, Prabava menjadi konduktor tingkat internasional. Bertahun tahun tinggal di Eropa, namanya tidak terkenal di Indonesia dan karir internasionalnya diawali ketika ia memenangkan kompetisi konduktor muda pada tahun 2005 di Perancis.


Lahir dan besar di Indonesia, dia belajar menjadi konduktor dari Eiji Oue di Hochschule für Musik, Theater und Medien, di Hannover, Jerman.

Untuk menambah pengetahuannya Adrian pun ikut kelas Jorma Panula, dengan mentor Kurt Masur dan Bernard Haitink.


Untuk tahun ini, jadwal Prabava di antaranya menjadi konduktor memimpin orkestra di Luxemburg, Slovakia, Jepang, Turki, Denmark, dan Jerman, mengungkapkan keinginannya untuk dapat tampil suatu saat di Indonesia dengan membawa London atau Sofia Philharmonic Orchestra.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017