Cirebon (ANTARA News) - Gabungan Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia (Gakopindo) menolak wacana Pemerintah yang akan menghentikan impor kedelai pada tahun 2018 mendatang, karena kedelai lokal belum bisa mencukupi permintaan.

"Kalau mau stop impor pada tahun 2018, kita jelas menolak, karena kedelai lokal itu tidak mampu memenuhi kebutuhan," kata Ketua Umum Gakopindo, Aip Syarifudin di Cirebon, Senin.

Aip kurang yakin pada tahun 2018 mendatang Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian bisa mencukupi kebutuhan kedelai yang selama ini di impor dari luar.

Karena kedelai didalam negeri tidak ada atau kurang memenuhi, sehingga target 3,5 juta ton itu menurutnya tidak akan terealisasi, untuk lahannya pun sampai saat ini belum jelas.

"Kalau kita tidak impor, maka dipastikan produksinya juga akan berhenti, untuk itu jelas kami sangat tidak setuju adanya rencana itu," tuturnya.

Aip menuturkan Gakopindo sangat mendukung adanya swasembada kedelai, namun ketika tidak ada tanda-tanda produksi kedelai dalam negeri bisa memenuhi pasar, tentu jangan gegabah untuk menghentikan impor.

"Kita dukung swsembada kedelai, namun saat ini kita belum bisa, karena data yang ada kedelai dari luar itu 2,3 juta tone sampai bulan September dan produksi kedelai lokal itu tidak mampu," katanya.

"Jadi intinya kami ingin pemerintah menjamin adanya kedelai di Indonesia, apakah kedelai lokal ataupun kedelai impor," kata Aip menegaskan.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017