Tanjungpinang (ANTARA News) - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IV/Tanjungpinang membagikan puluhan jaket pelampung kepada anak buah kapal rute Tanjungpinang-Batam.
Komandan Lantamal IV Laksamana Pertama Ribut Eko Suyatno, di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Kepri, Senin, mengatakan jaket pelampung yang dibagikan secara gratis sebagai bentuk kepedulian TNI AL terhadap keselamatan anak buah kapal rute Tanjungpinang-Batam.
"Keselamatan anak buah kapak juga hal yang utama, selain penumpang. Karena itu mereka juga harus menggunakan jaket pelampung tersebut," katanya.
Eko mengemukakan anak buah kapal harus menjadi contoh bagi penumpang. Penggunaan jaket pelampung selama dalam perjalanan menggunakan kapal merupakan standar operasional untuk keselamatan penumpang dan anak buah kapal.
"Tidak ada yang menginginkan kecelakaan laut terjadi, namun upaya antisipasi perlu dilakukan untuk keselamatan penumpang dan anak buah kapal," ujarnya.
Penyerahan bantuan jaket pelampung itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari Program Peduli Keselamatan Pelayaran yang diprakarsai Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar). Kegiatan yang sama diselenggarakan di pangkalan lainnya yang berada di bawah komando Koarmarbar.
Dalam pelaksanaan Program Peduli Keselamatan Berlayar itu, Eko menyosialisasikan standar keselamatan berlayar bagi masyarakat pengguna angkutan laut.
"Di Kepulauan Riau yang menjadi wilayah kerja Lantamal IV kegiatan dipusatkan di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang," ucapnya.
Ia mengatakan sosialisasi keselamatan laut perlu dilakukan mengingat masih banyak penumpang dan anak buah kapal yang tidak menggunakan jaket pelampung.
Karena itu, Eko mengenakan jaket pelampung kepada anak buah kapal di depan para penumpang.
"Ini momentum yang sangat penting, khususnya bagi masyarakat pengguna laut yang berada di Kepri karena 96 persen wilayah Kepri terdiri dari lautan. Kondisi itu yang menyebabkan pelayaran di Kepri cukup padat," ujarnya.
Melalui sosialisasi ini, Eko berharap komunikasi, koordinasi, harmonisasi, integrasi dan sinergi antara nelayan dan masyarakat pengguna laut lainnya semakin intensif untuk mencegah kecelakaan laut.
"Tujuan dari pelaksanaan kegiatan iniuntuk mengingatkan kembali kepada semua pihak pemangku kepentingan, bahwa keselamatan pelayaran adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah sebagai regulator, tetapi juga masyarakat pengguna jasa transportasi laut," katanya.
Eko mengemukakan sosialisasi keselamatan pengguna laut juga dilakukan kepada nelayan. Nelayan diharapkan mengerti aturan untuk keselamatan dalam berlayar.
"Nelayan juga harus memperhatikan keselamatan dirinya, terutama saat gelombang laut tinggi dan angin kencang," katanya.
(T.N010/N002)
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017