Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia menyebutkan prospek pertumbuhan ekonomi akan lebih baik di kuartal IV 2017, salah satunya karena perbaikan ekspor, menyusul meningkatnya harga komoditas dan terus membaiknya perekonomian dunia.

Bank Sentral melalui pernyataan resminya untuk menanggapi pertumbuhan ekonomi kuartal III 2017 di Jakarta, Senin menyebutkan sejalan dengan peningkatan ekspor di kuartal IV 2017, investasi juga akan meningkat karena percepatan reformasi struktural perekonomian dan iklim investasi yang kondusif.

"Pelonggaran kebijakan moneter yang telah ditempuh diharapkan semakin memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Agusman.

Agusman mengakui untuk kuartal III 2017, konsumsi rumah tangga tumbuh lebih lambat dibanding kuartal sebelumnya.

Namun, menurut dia, terjadi perbaikan untuk konsumsi pemerintah, ekspor dan investasi.

"Perbaikan kinerja ekspor terutama dipengaruhi oleh membaiknya harga komoditas seperti CPO dan batubara, serta meningkatnya pertumbuhan ekonomi dunia," ujar dia.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) konsumsi rumah tangga pada triwulan III 2017 tumbuh 4,93 persen, sedikit melambat dibanding triwulan II-2017 yang sebesar 4,95 persen.

Lebih lanjut, kata Agusman, investasi tumbuh meningkat mencapai level tertinggi sejak triwulan I 2013 didukung baik oleh investasi bangunan dan nonbangunan.

"Investasi bangunan tumbuh tinggi dengan pembangunan infrastruktur, sementara investasi nonbangunan juga tumbuh tinggi didorong oleh pembelian mesin dan perlengkapan," jelasnya.

Bank Sentral memandang realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal III 2017 sebesar 5,06 persen sudah lebih baik dibanding kuartal sebelumnya dan juga kuartal sama tahun lalu.

Namun, jika merujuk pernyataan BI sebelumnya, realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal III 2017 sebesar 5,06 persen (yoy), lebih rendah dibanding ekspetasi BI yang sebesar 5,1-5,2 persen untuk kuartal III 2017 (yoy).

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017