Cibinong (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bekerja sama dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek merancang moda angkutan umum baru untuk mengakomodasi sopir angkutan kota setempat dalam persaingan bisnis transportasi daring.
"Kami tidak ingin mendahului implementasi BPTJ, tapi intinya kami sedang buat sistem angkutan umum untuk angkutan baru," kata Kepala Seksi Multimoda Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor Joko Handianto dihubungi di Cibinong, Senin.
Moda angkutan umum baru tersebut upaya mencari solusi dari adanya persaingan angkutan transportasi reguler dan angkutan dalam jaringan (daring) yang selama ini bersaing.
Pada 2017, Pemkab Bogor tengah merancang delapan titik koridor transportasi untuk mengurai masalah krusial bidang transportasi, yakni kemacetan dari hasil evaluasi di 40 kecamatan yang ada.
Rancangan jenis angkutan yang sesuai untuk mengganti secara bertahap angkutan umum reguler seperti angkot itu masih dalam pengkajian bersama BPTJ.
Joko mencontohkan bentuk angkutan tersebut bisa saja seperti monorel atau Light Rail Transit (LRT) dan bentuk lainnya yang sekiranya bisa mengurai kemacetan dan memberikan kenyamanan lebih kepada penumpang sesuai kebutuhan masyarakat daerah setempat.
Namun, ia menyampaikan kepastian bentuk moda angkutan baru itu hanya bisa dirilis pihak terkait jika persiapan rancangan sudah benar-benar selesai.
Kini Pemkab Bogor sedang berusaha menjaring investor agar mau berpartisipasi dalam penyediaan terobosan baru angkutan umum di wilayah penyangga Ibu Kota Jakarta tersebut.
Mengenai solusi bagi masalah transportasi, saat ini baik bagi angkutan daring maupun angkutan reguler yang beredar di wilayahnya itu, bisa mematuhi peraturan yang ada.
Joko juga memastikan pasar angkutan daring dan reguler sebenarnya berbeda karena belum semua masyarakat bisa menggunakan teknologi informasi dalam memesan angkutan.
Oleh karena itu, operator angkutan umum reguler masih lebih banyak berpeluang meraih penumpang, namum diharapkan bisa melakukan improvisasi pelayanan dengan keramahan, senyum, dan lugas untuk merangsang masyarakat tetap setia pada moda tersebut.
Selain itu, bisa menyertakan fasilitas berupa televisi, musik, atau penyejuk udara sebagai tambahan.
"Kami yakin operator juga bisa menangkap tantangan ini, sambil kami rancang sistem angkutan umum baru untuk mereka," ujarnya.
Pewarta: Linna/M Fajar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017