Jayapura (ANTARA News) - Atlet sepak bola asal kesebelasan Persipura Jayapura, Papua, Boaz ET. Salossa, yang mengalami cedera patah tulang betis kaki kanan saat tanding persahabatan antara timnas Indonesia dan Hongkong, seharusnya dirawat di rumah sakit di luar negeri .
Pemain yang mempunyai naluri mencetak gol terbaik itu mengalami cedera karena ditekel keras oleh pemain belakang kesebelasan Nasional Hongkong saat pertandingan uji coba kedua tim di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, 6 Mei 2006 dan kini dirawat di RS Omni di Pulo Mas, Jakarta Utara.
Pengamat sepak bola di Jayapura, Budi Imbiri, kepada ANTARA di Jayapura, Kamis, mengatakan PSSI seharusnya mengirim Boaz ke RS di luar negeri agar cedera yang dialaminya itu bisa cepat sembuh dan kembali memperkuat timnas maupun Persipura di musim kompetisi tahun ini.
"Terus terang saya kesal karena PSSI tidak memberi perhatian serius bagi perawatan Boaz, setidak-tidaknya pemain pencetak gol terbanyak bagi kesebelasan Persipura yang dijuluki Mutiara Hitam itu di kirim ke RS di Singapura, sehingga cedera yang dialaminya bisa cepat sembuh," ujar Budi
Menurutnya, perawatan Boaz di RS Omni Jakarta yang ditargetkan memakan waktu enam bulan itu dinilai sanngat lama dan perawatan serupa bisa saja dilakukan di Jayapura.
Budi memberi contoh pemain dunia lainnya yang mengalami cedera yang sama seperti Boaz, perawatanya hanya memakan waktu satu sampai dua bulan saja dan pemain yang bersangkutan bisa kembali bermain seperti biasanya dan rumah sakit yang mampu menangani cedera semacam boas ini salah satunya ada di Belanda.
Ditambahkannya, karena Boaz sangat dibutuhkan bagi Timnas maupun Persipura, maka PSSI harus segera mengupayakan perawatannya di luar negeri.
"PSSI Jangan hanya membutuhkan tenaga Boaz saat dia sehat saja, tetapi dalam keadaan sakit pun harus lebih diperhatikan karena pemain bola yang satu ini sudah ikut mengharumkan nama banggsa Indonesia," demikian Budi Imbiri. (*)
Copyright © ANTARA 2007