Aden, Yaman (ANTARA News) - Bentrokan sengit yang melibatkan penggunaan senjata api berlanjut pada Minggu (5/11) antara pasukan keamanan Yaman dan petempur ISIS di markas keamanan Aden, Yaman, dan menewaskan 21 orang, kata satu sumber militer.
Satu sumber militer yang berpusat di Permukiman KhorMaksar di Aden mengatakan pasukan keamanan yang didukung oleh satuan anti-teror berusaha menyerbu Departemen Penyelidikan Pidana (CID), tapi ledakan keras terjadi.
Ia mengatakan banyak perwira dan wanita polisi terkepung di dalam gedung CID, tempat sejumlah gerilyawan ISIS bersembunyi sejak Sabtu pagi.
Salah seorang petempur ISIS meledakkan dirinya saat pasukan keamanan berusaha menyerbu dan membersihkan ruang lain di gedung CID dari pelaku teror, ia menambahkan.
Beberapa prajurit keamanan dan sandera tewas dalam peristiwa bom bunuh diri tersebut, yang terjadi sekitar pukul 17.30 waktu setempat, kata beberapa sumber.
Warga mengkonfirmasi kepada Xinhua, "Bentrokan dan ledakan masih berkecamuk di seluruh daerah ini. Prajurit pasukan elit berusaha mengusir pelaku teror dari gedung keamanan tersebut."
"Prajurit keamanan sekarang sepenuhnya menguasai daerah itu tapi ada kesulitan sesungguhnya dalam upaya membebaskan sandera di dalam gedung CID," kata perwira polisi di dekat lokasi.
"Pelaku teror dengan jumlah yang tak diketahui mengambil posisi di dalam gedung dan mengancam akan meledakkan diri mereka jika ada prajurit pasukan keamanan yang mendekat atau menyerbu gedung itu," kata sumber polisi tersebut.
Sementara itu, seorang pejabat medis mengatakan kepada Xinhua, "Tiga ledakan hari ini dan bentrokan mengakibatkan tewasnya 21 prajurit dan cederanya 30 orang lagi."
Pada Minggu pagi, kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas satu serangan bom bunuh diri terhadap gedung CID dan markas pasukan keamanan di Aden.
"Salah seorang anggota kelompok tersebut melancarkan operasi dan meledakkan kendaraannya, yang diisi peledak di gerbang utama gedung CID di Aden," kata kelompok itu di dalam satu pernyataan singkat. Namun keaslian pernyataan tersebut tak bisa diabsahkan secara independen.
Kelompok fanatik itu mengaku "operasi bunuh diri tersebut, yang dilancarkan di gerbang utaa CID menewaskan 30 prajurit dan diikuti oleh serangan lain bersenjata yang menewaskan 20 orang lagi".
Kota Pelabuhan Aden dipandang sebagai ibu kota sementara Yaman dan Pemerintah Yaman, yang didukung Arab Saudi, berpusat di sana sejak 2015.
Gerilyawan cabang Al-Qaida yang berpusat di Yaman dan kelompok ISIS lebih aktif di bagian selatan negeri itu dan Angkatan Bersejata Yaman --yang didukung oleh Uni Emirat Arab-- melancarkan serangan besar terhadap tempat persembunyian gerilyawan di sana.
(Uu.C003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017