Jakarta (ANTARA News) - Anggota Detasemen 88 Antiteror Mabes Polri berencana menemui Minhati Madrais (36), Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi istri pemimpin teroris Filipina yang berafiliasi ke ISIS Omarkhayam Maute, setelah ditangkap polisi Filipina karena diduga memiliki kaitan dengan jaringan teroris.
"Ada rencana Densus 88 ke Marawi," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Rikwanto di Jakarta, Senin.
Rikwanto mengatakan Mabes Polri mengkomunikasikan rencana ini kepada polisi Filipina yang beberapa waktu lalu menangkap Minhati Madrais.
Berdasarkan informasi dari polisi Cagayan de Oro, Rikwanto mengatakan Polri menerima informasi penangkapan Minhati, kemarin, pada Minggu pukul 09.30 waktu setempat.
Selain Minhati, Rikwanto mengungkapkan tim Gabungan Armed Forces of the Philippines (AFP) dan Philippine National Police (PNP) dari ICPO, MIB, ISG, CIDT-Lanao, 4th Mech and 103rd SAC menangkap anak Minhati terdiri dari empat anak perempuan dan dua anak lelaki di 8017 Steele Makers Village Tubod Iligan City.
Rikwanto menuturkan, Minhati adalah warga Bekasi, Jawa Barat yang menjadi isteri pemimpin Kelompok Maute Omar Khayam Maute yang tewas saat operasi militer Filipina di Marawi.
Polisi setempat menyita barang bukti berupa empat "blasting cap", dua unit "detonating cord" dan satu "time fuse", serta paspor atas nama Minhati yang telah habis masa berlakunya.
"Saat ini Minhati bersama anaknya berada di kantor polisi Iligan City untuk menjalani pemeriksaan," kata Rikwanto.
Minhati dilahirkan di Bekasi pada 9 Juni 1981 dan punya paspor bernomor A 2093379. Dia diduga tiba di Manila pada 2015 dengan masa berlaku visa diperpanjang 30 hari dan masa berlaku hingga 30 Januari 2017.
Pewarta: Taufik Ridwan dan Anita Permata Dewi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017