Gunung Kidul (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana pada peralihan musim atau pancaroba.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunung Kidul Sutaryono di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan BPBD mengimbau masyarakat mewaspadai potensi bencana seperti tanah longsor, banjir, angin kencang, dan bencana lain.
"BPBD sudah memasang Early Warning System (EWS) di 63 titik di enam kecamatan rawan bencana," kata Sutaryono.
Enam kecamatan potensi bencana meliputi, Patuk, Gedangsari, Nglipar, Semin, Ngawen dan Ponjong. "Bencana itu tidak diharapkan tetapi kita mengantisipasi," katanya.
Selain memasang EWS, pihaknya memasang rambu tanda bahaya sendiri selain di lereng bukit, rambu longsor juga dipasang pada beberapa titik tebing kawasan pantai selatan Gunung Kidul yang rawan longsor. Kemudian titik lokasi pesisir yang dipasang di antaranya Pantai Baron ke timur meliputi Krakal, Kukup, Drini, Sepanjang hingga Pantai Pulang Sawal. Dengan adanya rambu-rambu itu, diharapkan masyarakat maupun pengunjung lebih berhati-hati.
Sutaryono mengatakan bahaya angin kencang, masyarakat diharapkan memangkas ranting pohon di sekitar rumah yang telah lebat. "Pemangkasan ini potensi pohon ambruk dapat dikurangi," katanya.
Dia mengatakan guna mengurangi resiko korban akibat bencana, BPBD sudah membentuk 40 desa siaga bencana. "Tahun ini ada 10 desa tangguh bencana yang dibentuk, tahun depan ada 12 desa,"katanya.
Ia mengatakan setiap tahun akan membentuk desa wisata dengan tujuan agar warga untuk penanganan selama terjadi musibah, sehingga potensi kerugian yang diderita dapat dikurangi.
"Jadi warga sudah tahu apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana," katanya.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017