Rekomendasi terhadap dua nama tersebut setelah melalui rapat seluruh anggota tim yang berlangsung di kediaman KH Asep Saifuddin Chalim, Jalan Siwalankerto Utara, Surabaya, Minggu.
Dua nama itu dipilih dari sekitar 12 nama yang disodorkan oleh para kiai yang tergabung dalam Tim 17.
"Hanya saja saya masih belum boleh menyebut identitas dua nama calon wakil yang telah kami rekomendasikan ini," ujar Asep usai mengikuti rapat kepada wartawan yang telah menunggu di depan rumahnya sejak siang.
Dia beralasan dua nama yang telah direkomendasikan tersebut harus dirahasiakan karena perlu mendapat persetujuan terlebih dahulu dari para partai politik pengusung.
Sejumlah partai politik yang telah menyatakan dukungannya terhadap Khofifah Indar Parawansa untuk maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada Jatim 2018 adalah Nasdem, Hanura, Golkar dan Demokrat.
Asep, yang bertindak sebagai juru bicara Tim 17, memastikan dari dua nama yang telah direkomendasikan ini nantinya akan mengerucut menjadi satu nama calon wakil Khofifah setelah mendapat persetujuan dari seluruh partai politik pendukung paling lambat pekan depan.
"Sekarang kan hari Minggu. Saya pastikan pekan depan, tidak sampai hari Minggu lagi, sudah diperoleh satu nama calon wakil yang akan mendampingi Bu Khofifah di Pilkada Jatim 2018," ujarnya.
Asep menolak memberi bocoran secuilpun terkait dua nama calon wakil Khofifah yang direkomendasikan untuk diajukan kepada seluruh partai politik pengusung.
"Dua nama ini bisa dari wilayah Mataraman, bisa juga dari Tapal Kuda. Bisa seorang politisi, bisa juga birokrat," katanya, berkelakar.
Yang pasti, dia menambahkan, Khofifah sudah menyatakan cocok dengan dua calon pendampingnya yang direkomendasikan oleh Tim 17.
Khofifah tampak turut hadir dalam rapat Tim 17 yang dipimpin oleh pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang KH Salahudin Wahid itu.
Menteri Sosial Republik Indonesia itu menyatakan akan segera menghadap Presiden Joko Widodo setelah diperoleh satu nama yang dipastikan akan mendampinginya untuk maju dalam Pilkada Jatim 2018.
"Setelah ada surat dari masing-masing partai politik pendukung, dan tertera dalam formulir B1KWK sebagai salah satu prasyarat administrasi KPUD, yang secara resmi telah menetapkan nama saya sebagai calon gubernur beserta wakilnya, barulah saya akan melapor ke Pak Presiden," tuturnya.
Pewarta: Slamet AS/Hanif N
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017