Kairo (ANTARA News) - Ratusan warga negara Indonesia yang ada di Kairo, Mesir, melakukan aksi kemanusiaan untuk membantu warga Palestina yang kini mengalami pendudukan lagi oleh pasukan Israel, dengan kegiatan donor darah bekerjasama dengan Bulan Sabit Merah Mesir, yang dipusatkan di Wisma Nusantara di Kota Kairo. Hingga Rabu siang pukul 13.00 waktu setempat (18.00 WIB), tidak kurang dari 170 warga Indonesia, mulai dari mahasiswa yang sedang studi di berbagai univertas, terutama Universitas Al-Azhar, keluarga besar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), dan warga Indonesia lainnya, terus berdatangan untuk ikut mendonorkan darahnya. Kegiatan bertema "Darah Rakyat Indonesia Untuk Rakyat Palestina" tersebut diselengggarakan bersama antara Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir dengan KBRI setempat, serta dari Bulan Sabit Merah Mesir sebagai pihak yang akan menyalurkan donor darah dari masyarakat Indonesia itu. Presiden PPMI Mesir Abdullah Yazid, mahasiswa Universitas Al-Azhar di sela-sela kegiatan itu kepada ANTARA News menjelaskan bahwa apa yang dilakukan itu adalah bagian dari solidaritas kepada rakyat Palestina yang kini sedang menderita. "Kami ikut berjuang sesuai kapasitas yang mampu dilaksanakan, dan sebelum aksi donor darah ini, sehari setelah invasi Israel ke Jalur Gaza pada 27 Desember 2008, secara kelembagaan telah mengeluarkan pernyataan mengutuk dan mengecam agresi itu," katanya. Menurut dia, aksi donor darah itu, kemungkinan masih akan dilanjutkan, mengingat korban luka di Gaza juga kian bertambah, sehingga kebutuhan akan stok darah juga meningkat. Sementara itu, Pelaksana Fungsi Politik KBRI Kairo Burhanuddin Badruzzaman mengatakan bahwa saat mulai terjadi agresi tanggal 27 Desember 2008 itu, dirinya ditunjuk Dubes RI untuk Mesir AM Fachir sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Gaza, yang tugasnya mengikuti perkembangan sekaligus mengkoordinir kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bantuan kemanusiaaan. "Aksi donor darah yang diinisiatif PPMI Mesir ini, adalah salah satu dari berbagai kegiatan yang dikoordinir oleh Satgas Gaza," katanya. Melihat perkembangan di Gaza yang terus memburuk, sementara bantuan kemanusiaan terus mengalami hambatan untuk bisa masuk ke perbatasan, pihaknya memperkirakan persoalan Palestina ini masih akan berlangsung beberapa waktu. Atas aksi kemanusiaan itu, Sekretaris Jenderal (Sesjen) Bulan Sabit Merah Mesir dr M Gaber menyatakan apresiasi positifnya dan menyebut bantuan kemanusiaan dari Indonesia itu sebagai "komprehensif". "Kami menyambut baik bantuan kemanusiaan dari Indonesia yang komprehensif untuk solidaritas Palestina, karena datang dari pemerintah, masyarakat dan organisasi swadaya masyarakat lainnya," katanya. Sedangkan salah satu mahasiswi asal Padang, Sumatera Barat Melissa mengaku bahwa donor darah adalah salah satu sumbangan yang dapat ia berikan bersama para mahasiswa lainnya yang studi di Mesir untuk membantu warga Palestina. "Kami hanya bisa membantu dengan cara (donor darah) ini, dan semoga bisa bermanfaat bagi rakyat Palestina," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009