Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan operator jalan tol PT Jasa Marga (Persero) di Jakarta, Kamis, menyatakan telah menentukan tingkat bunga 10,25 persen untuk obligasi sebesar Rp1,5 triliun dengan jangka waktu 10 tahun yang akan diterbitkannya. Volume (size) penawaran obligasi tersebut bertambah sebesar Rp500 miliar dari rencana semula Rp1 triliun menjadi Rp1,5 triliun, karena penawaran obligasi tersebut mengalami kelebihan permintaan (oversubcribed). Obligasi tersebut ditawarkan kepada umum mulai hari ini hingga 18 Juni 2007 dan akan dicatatkan di Bursa Efek Surabaya (BES) pada 22 Juni 2007. Sementara kupon bunganya akan dibayarkan setiap kuartal dengan pembayaran pertama pada 21 September 2007 dan terakhir pada 21 Juni 2017. Perseroan mengatakan dana yang diperoleh dari hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk membayar kembali porsi pinjaman yang diterima perseroan dari Bank Central Asia, Bank Mandiri, Bank Bukopin, Bank Jabar dan termasuk pembiayaan yang diterima dari pemerintah. Direktur Utama Jasa Marga Frans Sunito di Jakarta, beberapa waktu lalu, mengatakan bahwa obligasi tersebut mempunyai rating A plus dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan tingkat bunga yang ditawarkan sekitar 9,80 sampai 10,50 persen. "Dana obligasi yang diperoleh seluruhnya akan dipergunakan untuk pelunasan pinjaman bank (refinancing). Langkah ini kami lakukan untuk mempersiapkan aspek finansial secara maksimal untuk proses go public (IPO)," katanya. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi yakni PT Bahana Securities dan Wali Amanat PT Bank Mega Tbk. Sejak 1983 hingga 2006 Jasa Marga telah menerbitkan obligasi sebanyak 23 kali yang keseluruhan emisinya mencapai Rp4,42 triliun. Sebesar Rp1,09 triliun diantaranya telah dilunasi tepat pada waktunya, sedangkan sisanya belum jatuh tempo. Hingga akhir 2006, pendapatan perseroan mencapai Rp2,27 triliun atau naik 26,33 persen dibandingkan 2005. Sedangkan laba bersih naik 50,41 persen menjadi Rp462,57 miliar. Sementara total utang perseroan naik 1,49 persen menjadi Rp7,87 triliun. Tahun ini perseroan menargetkan pendapatan Rp2,6 triliun atau naik dibandingkan pendapatan usaha tahun lalu Rp2,27 triliun. Sedangkan laba bersih diharapkan bisa naik 20 hingga 25 persen dibanding laba bersih tahun lalu Rp462,57 miliar.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007