Formasi kata "oku", yang dalam Bahasa Turki berarti "baca", dibentuk oleh para pelajar Turki di lapangan untuk memperlihatkan "kegiatan membaca di mana-mana".
Kegiatan tersebut --yang dihadiri oleh ribuan guru dan siswa-- dilancarkan oleh Pemerintah Gubernuran Kota Batman sebagai bagian dari satu proyek untuk mendorong keterlibatan siswa dalam membaca dan kegiatan melek huruf.
Osman Biici, Gubernur Provinsi Batman, menyoroti pentingnya membaca dalam meningkatkan individu yang kuat dan terdidik di masyarakat, demikian laporan Xinhua.
Satu laporan Bank Dunia belum lama ini memperlihatkan rata-rata orang Turki yang berusia 15 tahun berada di bawah rata-rata sebaya mereka di Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dalam hal membaca, matematika dan ilmu pengetahuan.
Menurut laporan Program for International Student Assessment (PISA) 2015, sebanyak 15 persen anak kecil di Turki kekurangan keterampilan yang paling dasar.
Dari 70 negara pada 2015, Turki menempati posisi ke-49 dalam bidang matematik, ke-50 di sektor membaca dan ke-52 dalam ilmu pengetahuan.
(Uu.C003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017