Mumbai (ANTARA News) - Status Gunung Agung menjadi perhatian media India terkait keamanan pariwisata Bali yang menjadi tujuan utama wisatawan negeri Bollywood itu.
Perhatian pada status Awas Gunung Agung tersebut terungkap dalam jumpa pers "Expo Indonesia" Konsul Jenderal RI Saut Siringoringo dengan sekitar 10 jurnalis media India di Gedung World Trade Center (WTC) Mumbai, India, Sabtu.
Salah satu jurnalis, Dihsha Pinohet dari Times India, menanyakan kabar terbaru Gunung Agung dan apakah Bali aman untuk dikunjungi.
"Kami ingin mengetahui keadaan Bali saat ini, karena Bali sangat terkenal, bukan hanya di India, tapi di dunia, apalagi akhir-akhir ini jumlah orang India yang bepergian ke Bali juga meningkat, benarkan Bali sudah aman?" kata dia.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Konjen RI Mumbai mengatakan Bali aman untuk dikunjungi karena meskipun statusnya masih awas, namun lokasi tujuan wisata utama di Bali juga jauh dari gunung berapi tersebut.
"Memang ini ada sedikit gangguan dengan Gunung Agung, tapi dari sepuluh negara yang sudah mengeluarkan travel advisory selama ini, hanya India yang sudah menarik," kata dia.
Pernyataan Saut tersebut didukung Direktur Promosi Internasional untuk Asia-Pasifik Kementerian Pariwisata Vinsensius Jemadu mengatakan Bali aman untuk dikunjungi dan berharap media di India dapat memberitakannya.
"Bali aman, memang beberapa waktu terakhir ada travel advisory terkait status Gunung Agung, tapi sekarang sudah aman dan kami harap media India dapat memberitakannya," kata dia.
Diwawancarai terpisah usai jumpa pers, Vinsensius mengatakan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali turun sekitar 15 persen hingga 20 persen sejak status awas Gunung Agung diumumkan pada 25 September 2017.
"Sekarang pelan-pelan sudah pulih, Bali tetap jadi pilihan utama wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia," kata dia.
Vinsensius menambahkan pertumbuhan jumlah wisatawan India ke Indonesia juga menjadi yang tertinggi kedua setelah China.
Kementerian Pariwisata mencatat jumlah wisatawan India ke Indonesia mencapai 360 ribu orang hingga Oktober 2017, naik 110 ribu dari 200 ribu turis yang berkunjung pada 2016.
Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017