Padang (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla membantah pandangan yang menyatakan rumah sakit pendidikan hanya untuk belajar semata sehingga kalau ada yang berobat akan jadi bahan percobaan.
"Dulu memang ada pandangan rumah sakit pendidikan berbahaya karena pasien takut jadi percobaan mahasiswa, padahal mereka selalu didampingi para profesor yang andal," kata dia di Padang, Sumatera Barat, Sabtu.
Ia menyampaikan hal itu pada peresmian Rumah Sakit Universitas Andalas dan Penyerahan Anugerah Kewirausahaan Mahasiswa Sumatera Barat.
Rumah sakit pendidikan memang tempat belajar tetapi para dokter terbaik justru lahir dari rumah sakit itu.
Selain itu, ia berharap dengan kehadiran rumah sakit Universitas Andalas maka orang-orang yang mampu kalau sakit tidak lagi berobat ke luar negeri seperti ke Singapura atau Malaka.
"Dengan adanya rumah sakit ini orang-orang di Palembang atau Medan berobatnya ke Padang saja karena ada rumah sakit yang baik," ujarnya.
Ia berharap rumah sakit ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Sementara Rektor Universitas Andalas Padang, Tafdil Husni mengatakan Rumah Sakit Unand dibangun di lahan seluas 3,5 hektare terdiri atas empat lantai dan memiliki 200 tempat tidur.
Total biaya yang dipakai untuk membangun mencapai Rp680 miliar terdiri atas bantuan Saudi Fund, IDN dan pemerintah, tambah dia.
Dalam pengelolaan rumah sakit ini mengadopsi konsep rumah sakit pendidikan di Amerika Serikat dan Eropa.
"Dalam operasionalnya rumah sakit ini punya tiga fungsi yaitu melayani masyarakat umum, sebagai sarana pendidikan serta penelitian," lanjutnya.
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017