Jakarta (ANTARA News) - Peranan perjuangannya Istana Cipanas mungkin tidak sebesar istana-istana kepresidenan lainnya, tapi istana ini menawarkan pesona yang mengajak para pengunjungnya berlama-lama menghabiskan waktu di istana kepresidenan tertua itu.
Dibangun pada 1740 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Gustav W. Baron van Imhoff oleh seorang tuan tanah Belanda bernama Van Heots, Presiden Soekarno punya momen pribadi di istana ini.
Di tempat itulah, tepatnya di gedung induk, Presiden Soekarno menikahi Ibu Hartini pada 7 Juli 1953. Di serambi belakang gedung induk juga berlangsung pernikahan Edhie Baskoro Yudhoyono (anak Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono) dengan Siti Ruby Aliya Rajasa (anak mantan Menko Perekonomian Hatta Radjasa) di Istana Cipanas pada 24 November 2011 dan mengundang sekitar 1000 tamu.
Istana Cipanas (ANTARA News/Wawan Suryana)
Karena bukan menjadi kantor utama, Istana Cipanas sering dimanfaatkan untuk tempat bercengkrama para Presiden RI dengan keluarganya.
"Bung Karno menjadikan Istana Cipanas sebagai rumah keduanya, bahkan putra putrinya seperti Guruh Sukarnoputra, Megawati Sukarnoputri, sejak kecil bergaul dengan pegawai di sini. Kalau mereka datang maka mereka akan bertanya 'Pak yang namanya Pak ini masih ada atau tidak?' Lalu diundang, dan banyak cerita," kata Kepala Sub Bagian Rumah Tangga dan Protokoler Istana Cipanas, Jajat Sudrajat.
Presiden Soeharto beserta keluarga juga sering singgah di Istana Cipanas. Soeharto sering meluangkan waktu di pemandian air hangat bermineral di kamar mandi yang dikhususkan untuk Presiden. Soeharto terakhir datang ke Istana Cipanas pada 1993.
Kolam pemandian VIP di Istana Cipanas (ANTARA News/Desca Lidya)
"Pak Harto menggunakan istana ini murni untuk beristirahat, setidaknya tiga hari beliau menginap di sini," tambah Jajat.
Di era Presiden BJ Habibie, ia mulai memfungsikan Istana Cipanas sebagai kantor dengan memanfaatkan ruang kerja yang berada di gedung induk.
"Pak Habibie yang memulai istana Cipanas sebagai kantor. Saat itu beliau membawa beberapa tas kerja untuk menyelesaikan pekerjaan di gedung utama. Kalau tidak salah 3-4 kali dari 525 hari Presiden BJ Habibi memerintah beliau mampir ke Istana Cipanas," tambah Jajat.
Selanjutnya di era Presiden Kiai Haji Abdurrahman Wahid alias Gus Dur setidaknya 3-4 kali berkunjung ke Istana Cipanas.
Sementara saat masa Presiden Megawati Soekarnoputri, ia diketahui amat peduli terhadap tanaman yang berada di sekitar istana. Manakala berada di Istana Cipanas, Megawati Soekarnoputri senantiasa menumbuhi halaman istana dengan pepohonan yang baru.
Taman herbalia Istana Cipanas (ANTARA News/Desca Lidya)
"Bu Mega juga menggunakan Istana Cipanas untuk berkantor, saya masih ingat ada satu menteri terkait infrastruktur dipanggil ke istana saat Bu Mega ada untuk membicarakan pembangunan jalan ke Kebun Raya Cibodas," tambah Jajat.
Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhyono (SBY) juga kerap mengunjungi Istana Cipanas sepanjang 10 tahun pemerintahannya yaitu sebanyak 42 kali baik untuk keperluan pribadi maupun bekerja di acara nasional maupun acara internasional.
"Bahkan di sini pernah dilangsungkan acara family gathering diplomatic, jadi para diplomat diundang ke sini, diajak jalan-jalan dan Pak SBY membuat satu kejutan dengan membuatkan nasi goreng ala SBY yang campurannya dengan tiwul," cerita Jajang.
Sedangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru 3 kali datang ke Istana Cipanas, lebih sedikit dari jumlah kedatangan Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang sudah 4 kali berkunjung. Presiden dan rombongan menurut Jajat menikmati udara segar dan pemandangan indah di Istana Cipanas.
Selain itu, ada tradisi baru dengan menanam pohon di areal istana yang dinamakan sebagai taman presiden. Sejumlah pejabat negara termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Kalla juga sempat menanam pohon sawo kecil di sana.
"Tapi beliau (Presiden Jokowi) belum sempat bermalam, yang kemarin itu terlama datang pagi pulang malam, nampaknya belum ada kesempatan, walaupun di sini juga mirip di Istana Bogor tempat beliau tinggal, ada areal panahan juga dan hewan peliharaan juga ada disini seperti kuda tunggang," ungkap Jajat.
Tidak ketinggalan Presiden Jokowi juga menikmati pemandian air panas dan setelahnya makan sate sinta yang khusus dibuat untuk Presiden dan keluarga.
Nyaman Bercengkrama
Taman di tengah areal Istana Cipanas (ANTARA News/Desca Lidya)
Tidak hanya para presiden dan keluarga ditambah tamu negara yang dapat nyaman bercengkrama di Istana Cipanas, tapi masyarakat yang penasaran dengan bangunan ini atau ingin tahu sejarah yang dilalui Istana Cipanas dapat bebas berkunjung.
Istana Cipanas terbuka untuk dikujungi masyarakat setiap jam kerja pada Senin -Jumat, bahkan Sabtu pun kadang istana dibuka dengan mempertimbangkan permohonan yang diajukan masyarkaat atau instansi pemerintah/swasta yang hanya bisa mengunjungi istana pada hari Sabtu.
Namun mereka yang ingin berkunjung paling tidak mengirimkan surat permohonan lengkap dengan nama-nama peserta kunjungan maksimal 3 hari sebelum berkunjung ditambah dengan data diri, termasuk visa dan paspor bagi turis asing.
Saat berkunjung masyarakat biasa ditemani pemandu wisata dan dapat berfoto di bangunan luar gedung induk, halaman hingga gedung pemandian air panas alam untuk menteri dan pejabat.
Kunjungan biasa dimulai dari gedung induk seluas 982 meter persegi dengan corak arsitektur tradisional yang memiliki serambi depan lebih tinggi. Perpaduan antara rumah panggung betawi dengan modernitas tampak dari serambi depan yang berbentuk panggung namun dinding kiri-kanannya kaca patri berbingkaikan timah.
Gedung induk juga dirancang sedemikan rupa sehingga anti-gempa. Tembok-tembok gedung utama terdiri dari plat baja yang dibentuk seperti parutan lalu ditempel semen merah.
Serambi depan gedung induk Istana Cipanas (ANTARA News/Desca Lidya)
Di bawah ruang tamu gedung induk pun sesungguhnya terdapat ruang bawah tanah yang dulunya difungsikan sebagai penjara bawah tanah, tapi saat ini sudah berubah fungsi menjadi gudang barang pecah belah. Pengunjung tidak bisa masuk ke ruang bawah tanah itu, akses pun hanya bisa dilalui dari pintu samping gedung induk.
Di dalam gedung induk ada berbagai ruangan seperti ruang kerja, ruang kamar hingga serambi belakang yang "mirip" suasana rumah karena besaran satu ruangan dengan yang lain tidak berbeda jauh. Ruangan pun dipenuhi dengan berbagai barang seni seperti lukisan, guci hingga patung-patung yang sebagian besar berasal dari peninggalan Presiden Soekarno.
Selain gedung induk, ada 8 paviliun di areal istana yaitu paviliun Yudistira, Bima dan Arjuna yang dibangun pada masa Presiden Soekarno. Selanjutnya pada masa Presiden Soeharto sekitar tahun 1983, dua buah paviliun lainnya menyusul berdiri yaitu Nakula dan Sadewa.
Paviliun Abimanyu dibangun pada masa Presiden Megawati Soekarnoputri. Di samping itu, terdapat dua bangunan lainnya yang diberi nama paviliunTumaritis I dan Tumaritis II yang lokasinya agak terpisah dari sekitar gedung induk dan enam paviliun lain. Namun paviliun-paviliun itu tertutup untuk dikunjungi.
Ada dua bangunan lain yang juga menjadi ciri dari Istana Cipanas yaitu bangunan pemandian sumber mata air panas di bagian tengah kompleks istana.
Bangunan pertama dikhususkan untuk mandi presiden dan wakil presiden beserta keluarganya. Bangunan kedua yang lebih besar dari yang pertama disediakan untuk rombongan yang menyertai presiden atau wakil presiden.
Sumber air panas diprediksi berasal dari rembesan kawah Gunung Gede, sumber itu berjarak tidak kurang 20 kilometer dari Gunung Gede yang saat ini sudah tidak aktif lagi sebagai gunung vulkanik sehingga saat ini suhu mata air itu hanya pada kisaran 30 derajat celcius, tidak sampai 48 derajat seperti dulu. Air di bak penampungan pun lebih jernih, kadar belerangnya pun lebih rendah.
Di dalam bangunan yang sudah berdiri sejak 1916 itu masyarakat mencoba "membasahi tangan" di kolam air panas tersebut, kegiatan yang paling disukai oleh tamu dari taman kanak-kanak.
Bangunan kedua yang menjadi "ikon" Istana Cipanas adalah gedung bentol, sekeliling dinding tembok luar serta pelataran depan dan samping bangunan ini berhiaskan batu berbentuk bentol. Bangunan mungil itu dibangun arsitek RM Sudarsono dan F Silaban.
Plakat Gedung Bentol Istana Cipanas (ANTARA News/Desca Lidya)
Pengunjung harus "mendaki" bukit kecil untuk dapat sampai ke bangunan mirip jamur itu berdiri lebih tinggi dari pada bangunan lain, termasuk gedung induk, karena memang dibangun di lereng gunung. Di tempat itulah Presiden Soekarno sering mencari ilham untuk penulisan pidato-pidato 17 Agustus. Satu meja dan kursi kerja yang menghadap ke jendela kaca Gunung Gede seakan melatari gedung ini.
Gedung seluas 45 meter persegi dengan atap kayu ulin itu dibangun pada 1953 dan selesai pada 1954 atas permintaan Presiden Soekarno. Bila berada di Gedung Bentol, Presiden Sukarno bisa dengan jelas melihat dinding kawah Gedung Gede --bila tak tertutup awan.
"Dulu kalau ke Gedung Induk saja sudah harus pakai jaket, apalagi ke gedung bentol, tapi sekarang memang udara di Cipanas agak panas," kata Wawan.
Terakhir pengunjung dapat masuk ke museum, gedung di sisi kanan Gedung Induk yang tadinya adalah kantor. Museum ini memuat berbagai bendak kerajian dari berbagai wilayah Indonesia sehingga tidak heran areal museum dibagi tiga: Indonesia wilayah barat, Indonesia wilayah tengah dan Indonesia wilayah timur.
Ada juga foto-foto lama Istana yang menunjukkan bahwa tadinya kawasan Istana Cipanas lebih luas karena melingkupi markas dan lapangan Brimob yang saat ini berada di seberang Istana. Di lapangan itu juga tadinya upacara peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus dilakukan. Namun saat ini upacara tak lagi dilakukan di sana apalagi di depan Gedung Induk sudah ada air mancur berbentuk seperti bunga teratai.
Masih ada juga sejumlah lukisan ada di istana tersebut karena memang tidak semua koleksi lukisan dapat dimuat di tembok-tembok Istana.
Pengunjung yang masih betah menghirup udara segar di Cipanas dapat duduk-duduk di taman rumput di tengah-tengah kawasan hutan Istana Cipanas sambil menikmati semilir angin dari pohon Kigelia aethiopica Decne in Delles, salah satu pohon dari keluarga Bignoniaceae.
Areal hutan Istana Cipanas memang tercatat memiliki koleksi tanaman sebanyak 1.334 spesimen, 171 spesies, 132 marga, serta 61 suku.
Selamat bercengkrama di Istana Cipanas!
(Baca juga: Mengenal Istana Kepresidenan - Rahasia kehangatan Istana Cipanas)
Oleh Desca Lidya Natalia
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017