Yogyakarta (ANTARA News) - Meskipun Kesebelasan PSS Sleman kalah 0-3 dari Pelita Jaya Purwakarta pada pertandingan pertama babak 32 besar Copa Indonesia 2007 di Stadion Maguwoharjo Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu petang, namun pelatih Rudy William Keltjes tidak kecewa. Kekalahan dalam suatu pertandingan bagi pria kelahiran Situbondo itu merupakan hal biasa, dan bukan sesuatu yang memalukan. "Kekalahan itu bukan untuk disesali dan ditangisi, tetapi untuk diambil hikmahnya agar di kemudian hari tidak kalah lagi," kata mantan pemain sepakbola nasional tersebut. Menurut mantan pelatih Persipura Jayapura dan Persijap Jepara itu, kekalahan dapat dijadikan bahan evaluasi terhadap kekurangan atau kelemahan penampilan dan permainan tim secara keseluruhan, baik teknik, fisik maupun kerjasama antarpemain. Setelah dievaluasi dan diketahui kelemahan tim, kata pelatih yang dikenal disiplin itu, selanjutnya diperbaiki dan dibenahi dalam setiap latihan agar dalam pertandingan berikutnya dapat tampil lebih baik sehingga mampu meraih kemenangan. "Bagi saya kalah dalam bertanding bukan akhir dari segalanya. Sebaliknya, kekalahan itu diharapkan mampu menumbuhkan `fighting spirit` dalam diri setiap pemain, sehingga mereka akan tampil `mati-matian` untuk merebut kemenangan dalam pertandingan berikutnya," kata Rudy menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007