Mumbai (ANTARA News) - Presiden Asosiasi Bisnis India-Indonesia (IIBA) Gopaal Ahuja mengatakan pengusaha Indonesia dan India harus berupaya lebih keras untuk menghapus stigma satu sama lain untuk meningkatkan kerja sama ekonomi.

"Stigma terbesar dari pebisnis India adalah perbedaan bahasa, mereka mengira kalau mau usaha ke Indonesia harus ahli Bahasa Indonesia. Stigma kedua adalah perbedaan budaya," kata Ahuja di World Trade Center (WTC) Mumbai, India, Jumat.

Padahal, menurut Ahuja yang telah beberapa kali mengunjungi Indonesia itu, bahasa Inggris telah menjadi bahasa kedua yang digunakan sehari-hari, sama seperti orang India yang menggunakan bahasa Hindi dan Inggris.

Di lain pihak, Ahuja memahami bahwa masih banyak pengusaha Indonesia yang juga memiliki stigma untuk berbisnis di India, karena itu IIBA berupaya menjembatani pengusaha India untuk menghilangkan prasangka-prasangka tersebut dan lebih memahami Indonesia.

"Hal ini penting karena Indonesia dan India sama-sama memiliki potensi untuk menjadi mitra bisnis," kata dia.

Presiden IIBA yang juga Direktur Kamar Dagang Navi Mumbai itu juga berpendapat bahwa salah satu cara paling efektif untuk menghilangkan stigma tersebut adalah melalui hubungan antarmasyarakat kedua negara atau "people-to-people contact".

"Kami sangat mengapresiasi terobosan bebas visa bagi warga negara India untuk berwisata ke Indonesia, karena tidak ada yang bisa menghilangkan kesalahpahaman seefektif bepergian ke tempat tersebut," kata dia.

Berdasarkan data Kementerian Pariwisata, jumlah wisatawan India yang mengunjungi Indonesia terus meningkat sejak bebas visa bagi 75 negara, termasuk India diberlakukan pada 2015. Tercatat 360.000 warga India berkunjung ke Indonesia hingga Oktober 2017 dan diharapkan jumlah itu dapat mencapai 500.000 orang hingga akhir 2017.

Dari sisi Indonesia, Ahuja mengapresiasi penyelenggaraan "Expo Indonesia" yang memberikan kesempatan kepada pengusaha India bertemu langsung pengusaha Indonesia untuk menjajaki peluang bisnis.

IIBA turut mendukung pameran perdagangan "Indonesia Expo 2017" di WTC Mumbai, 3-5 November 2017, yang diselenggarakan Konsulat Jenderal RI Mumbai.

Sebagai gambaran potensi perdagangan dengan India, pada pelaksanaan "Trade Expo Indonesia" (TEI) pada 11-15 Oktober 2017 lalu mencapai 105 juta dolar AS.

(T.A060)

Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017