Sabang, Aceh, (ANTARA News) - Sebanyak 39 orang nelayan Aceh yang ditahan otoritas Andaman, India tiga hari lalu sudah tiba di dermaga Lanal Sabang, Provinsi Aceh, Kamis, setelah dipulangkan KRI Imam Bonjol 383.

"Kapal KM Sinar Bahagia bersama 39 nelayan Aceh ditahan otoritas Andaman, India pada tanggal 30 Oktober karena dibawa arus memasuki teritorial Andaman," kata Komandan Lanal Sabang Kolonel Laut (P) Kicky Salvachdie melalui Perwira Operasi Mayor Laut (P) Yoni Nova Kusumawan di Dermaga Lanal Sabang, Jumat.

Dijelaskannya, kapal dengan berat 120 gross tonage (GT) itu berangkat melaut dari Pelabuhan Lampulo, Banda Aceh tanggal 23 Oktober dan pada 30 Oktober baling-baling (propeller) kapal tersebut tersangkut sampah di laut lepas Samudera Hindia sehingga terbawa arus memasuki otoritas Andmaan, India.

"KM Sinar Bahagia propellernya tersangkut jaring kemudian terbawa arus serta memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) India dan ditahan Tentara Angkatan Laut Indiaa," jelasnya.

Kapal KRI Iman Bonjol 383 yang sedang melaksanakan latihan patroli bersama Indonesia-India (Latma Parkot Indindo) berdiplomasi untuk memulangkan kapal ikan Indonesia bersama 39 nelayan tersebut.

"Dari hasil diplomasi tersebut kapal ikan Sinas Bahagia bersama nelayan Aceh dapat dipulangkan, lalu KRI Imam Bonjol mendampingi pemulangan nelayan tersebut pada tanggal 2 November. Saat sampai di perairan Indonesia kapal nelayan itu dikawal oleh KRI Kelambang 826 yang sedang melaksanakan operasi di ZEE Indonesia hingga tiba di Dermaga Lanal Sabang," ujar Perwira Operasi Mayor Laut (P) Yoni Nova Kusumawan.

Ia menambahkan, sesampai di Dermaga Lanal Sabang Kapal KM Sinar Bahagia bersama 39 orang nelayan Aceh itu diperiksa kesehatannya oleh Tim Rumah Sakit Angkatan Laut Sabang dan hasil pemeriksaannya semua nelayan tersebut dinyatakan sehat tanpa ada cacak fisik sedikitpun.

Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017