"Kita sudah melakukan evaluasi atas insiden ambruknya girder pada proyek tol Pasuruan-Probolinggo. Kita tidak mau peristiwa serupa terulang lagi," kata Direktur PT Waskita Karya, M Choliq, di Bekasi, Jumat.
Menurut dia, peristiwa ambruknya girder proyek tol Pasuruan-Probolinggo sedang diinvestigasi oleh petugas gabungan dari Polda Jawa Timur, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Dewan K3 Nasional.
Mengacu pada peristiwa itu, pihaknya terus menguji kelayakan terhadap seluruh konstruksi proyek tol di Indonesia yang kini sedang memasuki proses pemasangan sekitar 10 ribu girder.
Uji kelayakan itu juga berlaku bagi konstruksi grider Becakayu yang membentang sepanjang 8,4 kilometer dari Cipinang sampai Jakasampurna, setelah tol ini diresmikan Presiden Joko Widodo, Jumat pagi.
"Khusus di Tol Becakayu ada sekitar 3.600 girder tanpa ada kecelakaan. Bahkan sudah diuji kelayakannya," katanya.
Pengujian itu dilakukan dengan cara menjatuhkan truk mixer pengangkut beton seberat 5 ton dari ketinggian 30 centimeter ke permukaan badan jalan Tol Becakayu.
"Gaya lendutannya masih berada pada kisaran nilai yang diizinkan (aman)," kata Kepala PT Divisi III PT Wakita Karya Dono Parwoto.
Menurut dia, tak ada masalah dengan kontruksi dari girder di Tol Becakayu sehingga bisa diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Baca : "Operator gratiskan transaksi Tol Becakayu selama tiga pekan"
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017