Jakarta (ANTARA News) - Menteri ESDM Ignasius Jonan menetapkan 20 perusahaan sebagai pemasok bahan bakar nabati jenis biodiesel ke PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo Tbk periode November 2017 hingga April 2018.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam rilis di Jakarta, Kamis mengatakan penetapan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 3756K/10/MEM/2017 tentang Penetapan Badan Usaha Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel dan Alokasi Besaran Volume untuk Pengadaan Bahan Bakar Nabati (BBN) Jenis Biodiesel pada PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo Tbk Periode November 2017-April 2018.
"Dengan ditekennya regulasi ini, terhitung sejak November 2017 secara resmi Pertamina dan AKR Corporindo akan mendapat pasokan biodiesel dari badan usaha penghasil biodiesel yang telah ditetapkan oleh pemerintah," ujarnya.
Alokasi besaran volume biodiesel periode November 2017-April 2018 kepada Pertamina ditetapkan sebesar 1.383.778 kiloliter dan AKR 24.000 kiloliter, sehingga total pengadaan biodiesel 1.407.778 kiloliter.
Pemasok biodiesel ke Pertamina ada sebanyak 20 perusahaan yakni PT Cemerlang Energi Perkasa 83.441 kiloliter, PT Wilmar Bioenergi Indonesia 192.000 kiloliter, PT Pelita Agung Agrindustri 27.814 kiloliter, PT Ciliandra Perkasa 34.767 kiloliter, PT Musim Mas 160.300 kiloliter, PT Darmex Biofuels 34.767 kiloliter, PT Energi Baharu Lestari 13.907 kiloliter, PT Wilmar Nabati Indonesia 192.460 kiloliter, dan PT Bayas Biofuels 104.301 kiloliter.
Pemasok lainnya adalah PT LDC Indonesia 57.589 kiloliter, PT SMART Tbk 46.998 kiloliter, PT Tunas Baru Lampung 47.794 kiloliter, PT Multi Nabati Sulawesi 57.574 kiloliter, PT Permata Hijau Palm Oleo 50.482 kiloliter, PT Intibenua Perkasatama 53.541 kiloliter, PT Batara Elok Semesta Terpadu 34.767 kiloliter, PT Dabi Biofuels 50.064 kiloliter, PT Sinarmas Bio Energy 54.648 kiloliter, PT Kutai Refinery Nusantara 50.060 kiloliter, dan PT Sukajadi Sawit Mekar 36.505 kiloliter.
Sedangkan, pemasok biodiesel ke AKR ada delapan bahan usaha yakni PT Wilmar Bioenergi Indonesia 2.000 kiloliter, PT Musim Mas 3.800 kiloliter, PT Wilmar Nabati Indonesia 9.050 kiloliter, PT LDC Indonesia 820 kiloliter, PT SMART Tbk 6.300 kiloliter, PT Tunas Baru Lampung 880 kiloliter, PT Sinarmas Bio Energy 450 kiloliter, dan PT Kutai Refinery Nusantara 700 kiloliter.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017