Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) merasa tidak tersaingi dengan kehadiran Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) bermerek Vivo yang hadir di Cilangkap, Jakarta.
"Kalau SPBU itu sudah buka 50 titik barulah kita bisa berbicara. Kalau sekarang kan belum bisa, baru satu titik, di Cilangkap lagi," kata Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik di Jakarta, Kamis.
Ia melihat Pertamina memiliki tanggungan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan SPBU baru yang bermunculan, sebab Pertamina sudah memasang diseluruh penjuru Nusantara.
Lebih lanjut ia tidak mau mengomentari mengenai produk dari SPBU Vivo yang lebih murah dari BBM jenis Premium milik Pertamina.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan telah meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Vivo di Cilangkap, Jakarta. SPBU ini menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin RON 89, RON 90 dan RON 92 bermerek Revvo.
"Pemerintah memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk menyalurkan BBM dengan mengikuti peraturan. Revvo ini menjual RON 89, 90, dan 92. RON 89 pada hari ini dijual Rp6.100. RON-nya sedikit lebih tinggi, harganya juga bersaing sehingga masyarakat juga punya pilihan," kata Jonan.
Peresmian SPBU yang dibangun penyalur PT Vivo Energy SPBU Indonesia itu merupakan bentuk implementasi Pemerintah RI dalam memperlancar distribusi bahan bakar minyak (BBM), salah satunya dilakukan dengan memperbanyak pembangunan infrastruktur, khususnya penyaluran BBM.
Jenis BBM Revvo RON 89 dijual dengan harga Rp6.100, RON 90 (Rp7.500) dan RON 92 (Rp8.250).
Kebijakan penyaluran BBM tersebut, menurut dia, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Jadi, masyarakat memiliki lebih banyak pilihan, sehingga BBM tetap terjangkau oleh masyarakat," demikian Ignasius Jonan.
Corporate Communication PT Vivo Indonesia Maldi Aljufrie mengaku tidak rugi dengan harga BBM Revvo di bawah harga BBM jenis penugasan, seperti RON 88 seharga Rp6.450.
"Ini masih dalam keekonomian," katanya.
Pewarta: Afut Syafril
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017