Kendari (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara membangun sedikitnya 300 rambu-rambu jalur evakuasi bencana alam.
Kepala BPBD Baubau Muslimin Hibali, melalui pesan WhatsApp di terima di Kendari, Kamis mengungkapkan, rambu jalur evakuasi tersebut berfungsi sebagai petunjuk arah bagi warga menuju tempat pengungsian, jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
"Rambu-rambu ini kita pasang di beberapa titik, termasuk tempat yang bisa dijadikan pengungsian sementara, diantaranya kantor-kantor SKPD, kantor kecamatan dan kelurahan," katanya.
Instansi tersebut juga memasang rambu peringatan rawan bencana, untuk menunjukkan wilayah mana saja yang rentan terjadi bencana, terutama tanah longsor dan kawasan rawan bencana lainnya.
Selain pemasangan rambu tersebut, BPBD Baubau akan memasang alat pendeteksi Tsunami, mengingat Kota Baubau pernah mengalami bencana Tsunami kecil pada tahun 1997 silam.
"Alat pendeteksi Tsunami yang akan kita pasang ini, merupakan pengadaan lansung dari BNPB Pusat," ungkapnya.
Berdasarkan data Indeks Resiko Bencana Nasional yang diterbitkan BNPB pusat, Kota Baubau merupakan salah satu daerah rawan bencana dengan kategori tinggi, terutama bencana tanah longsor, angin kencang serta kebakaran perumahan dan hutan.
Pewarta: Azis Senong
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017