Hongkong (ANTARA News) - Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), pemberi kredit terbesar di China, telah mengajukan izin perbankan di Amerika Serikat (AS) dan Rusia sehubungan lembaga keuangan itu berupaya untuk ekspansi pada tingkat internasional, Financial Times (FT) melaporkan Rabu, mengutip pimpinan bank tersebut. "Kami telah mengajukan ke otoritas regulator di AS, Rusia dan tempat lainnya untuk beroperasi," kata Jiang Jianqing kepada surat kabar itu. Ia menimpali, "Investor global seluruhnya sedang melihat ke negara-negara BRIC -- Brazil, Rusia, India dan China -- dan kami sangat tertarik untuk meningkatkan operasi kami di pasar-pasar ini juga." ICBC, yang memperoleh 21,9 miliar dolar AS dalam perolehan dana terbesar pada penjualan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada 2006, kini juga merupakan salah satu bank terbesar dunia dalam kapitalisasi pasar. Namun, hanya 3,1 persen laba sebelumnya pajaknya datang dari luar China pada tahun lalu. ICBC melakukan akuisisi luar negeri pertamanya pada Desember ketika bank itu membeli 90 persen saham bank kecil di Indonesia, Bank Halim dan Jiang mengatakan pembelian itu dipersiapkan ICBC dengan platform ekspansi pada tingkat internasional. Perbankan China tidak masuk dalam pasar luar negeri karena buruknya manajemen risiko dan tata kelola perusahaan, kata laporan itu. Bank of China, yang memiliki operasi luar negeri terbesar, membayar denda 20 juta dolar AS pada 2002 karena tuduhan salah kelola atas salah satu cabangnya di New York, AS, demikian laporan AFP. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007