Bekasi, Jawa Barat (ANTARA News) - Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengungkapkan, perputaran transaksi keuangan di wilayah setempat pada 2017 ditaksir mencapai Rp85 triliun di berbagai sektor usaha.

"Jumlah transaksi itu setara dengan APBD Provinsi DKI Jakarta," katanya.

Dia katakan itu saat meresmikan operasional cabang kedua RS Global Awal Bros, di Jalan HM Joyomartono, Bekasi Timur, Rabu.

Dia bilang, Kota Bekasi saat ini memiliki 1.400 perusahaan nasional dan multinational, puluhan pusat perbelanjaan mal serta 42 rumah sakit swasta dan pemerintah daerah.

Menurut dia, perputaran transaksi itu tidak lepas dari penyediaan sarana prasarana infrastruktur pendukung serta jaminan berinvestasi yang aman di wilayah berpenduduk 2,6 juta jiwa itu.

"RS Global Awal Bros ini adalah peresmian rumah sakit swasta ke-42 di Kota Bekasi. Sampai sekarang saya belum mendengar ada manajemen rumah sakit yang bangkrut," katanya.

Kehadiran rumah sakit swasta itu juga akan didukung dengan pembangunan infrastruktur transportasi baru.

"Kalau dilanjutkan, akan ada Bus Rapid Transit (BRT) dari Grand Dika Jalan HM Joyomartono-Kampus Unisma-Stasiun Bekasi Timur-Jalan A Yani- Metropolitan Mal-Summarecon Mal dan berakhir di Perumahan Harapan Indah dan Grand Kamala Lagoon," katanya.

Pesatnya pembangunan infrastruktur dan transportasi akan membuat masyarakat saat ini bisa memilih pelayanan yang terbaik bagi dirinya.

Dia menambahkan, Pemkot Bekasi juga tengah menggarap perizinan Stasiun Cikunir dan Jaticempaka. "Kami fasilitasi sarana dan prasarana dalam rangka mempermudah proses perizinannya," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017