Medianya harus polos, sehingga air tidak menggenang bila disiram."

Bogor (ANTARA News) - Dalam waktu dekat koleksi bunga bangkai (Amorphophallus titanium) yang unik karena berhasil ditanam di dalam pot di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, akan mekar.

"Bunga bangkai diperkirakan akan mekar dalam hitungan hari," kata peneliti Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Yuzammi di Bogor, Rabu.

Ia menjelaskan bunga bangkai merupakan koleksi tumbuhan PKT Kebun Raya LIPI hasil ekplorasi dan penelitian bersama PKT Kebun Raya LIPI dan Kebun Raya Liwa, Provinsi Lampung, di kawasan Hutan Lindung Lampung.

Dalam pengembangan bunga bangkai di dalam pot, menurut Yuzammi, menumbuhkan tanaman raksasa tersebut di dalam pot hampir sama dengan menumbuhkannya di tanah.

"Tapi, yang perlu diperhatikan adalah besaran pot yang akan digunakan," katanya.

Ia mengatakan pot tersebut tentunya harus lebih besar dari umbi yang akan ditanam, dan media yang dipakai berupa campuran tanah dan kompos.

"Medianya harus polos, sehingga air tidak menggenang bila disiram," katanya.

Secara teknis, dikemukakannya, pengembangbiakan bunga bangkai dalam pot, setelah berbunga, maka umbi akan memasuki fase dorman sehingga sebaiknya umbi dikeluarkan dulu dari pot dan media diganti agar unsur-unsur makanan yang dibutuhkan oleh tanaman dapat tersedia.

"Keunikan bunga bangkai ini terdapat pada perbungaan yang terbesar di antara jenis-jenis bunga bangkai yang lainnya," kata Yuzammi.

Kebun Raya Bogor mengoleksi 11 jenis Amorphophallus. Bunga bangkai tersebut status kelangkaannya menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 1999 termasuk ke dalam jenis yang dilindungi dengan status konservasi rentan (vulnerable).

Bunga bangkai merupakan salah satu jenis tumbuhan dari suku Araceae atau talas-talasan. Tumbuhan tersebut bisa tumbuh hampir pada semua kondisi alam Indonesia.

"Asal, tanahnya tidak padat dan mempunyai porositas yang bagus," katanya.

Adapun jenis Amophophallus titanium hanya ada di hutan-hutan di Pulau Sumatera, yang tersebar mulai dari Aceh sampai Lampung.

Sampai saat ini Indonesia mempunyai sekira 26 jenis dari 220 jenis yang tersebar di seluruh dunia. Jumlah jenis bunga bangkai di Indonesia mungkin dapat bertambah lagi sejalan dengan penemuan jenis baru di alam, katanya.

Terkait usaha perlindungan terhadap tumbuhan ini, PKT Kebun Raya LIPI sebagai sektor unggulan (leading sector) di bidang konservasi di luar habitat aslinya (ex-situ) flora telah menerbitkan Strategi dan Rencana Aksi Konservasi (SRAK) bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

"SRAK ini merupakan yang pertama kali dibuat untuk tumbuhan," ujarnya.

SRAK tersebut disahkan berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor P.72/Menlhk-Sekjen/2015 tentang SRAK Amorphophallus tahun 2015--2025.

PKT Kebun Raya LIPI telah melakukan penelitian yang cukup banyak di bidang bunga bangkai mulai dari kultur jaringan, genetika, studi ekologi, mikrobiologi, perbanya dengan umbi, biji dan stek daun, polinasi, dan induksi perbungaan, demikian Yuzammi.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017