Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta turun 16 poin menjadi Rp13.579 per dolar AS pada Rabu pagi.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan dolar AS menguat saat para investor mengalihkan perhatian pada pertemuan Federal Reserve di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga pekan ini.
"Pelaku pasar keuangan cenderung mengambil sikap wait and see menjelang keputusan Federal Reserve dengan sebagian besar dari mereka memperkirakan terbuka potensi kenaikan suku bunga AS," katanya.
Ia mengatakan bahwa sentimen dari pemangkasan pajak di Amerika Serikat juga diperkirakan dapat mendorong perekonomian meningkat sehingga memicu kenaikan permintaan aset berdenominasi dolar AS.
"Data-data ekonomi Amerika Serikat juga menunjukkan perbaikan, kondisi itu turut menjadi penopang dolar AS," katanya.
Namun, menurut dia, penguatan dolar AS relatif masih terbatas karena Ketua Federal Reserve berikutnya pengganti Janet Yellen, Jerome Powell, cenderung memiliki figur dovish.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengemukakan indeks keyakinan konsumen Amerika Serikat yang pada Oktober naik ke tingkat tertinggi dalam 17 tahun terakhir sejak Desember 2000 menjadi 125,9 juga membawa pengaruh.
"Optimisme konsumen itu mengindikasikan keyakinan masyarakat AS terhadap perekonomian dan pasar tenaga kerja," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017