Saat ditemui pada peluncuran layanan streaming baru Bein Sports Connect di Jakarta, Selasa, meski beda tim ternyata keduanya tetap memiliki kesamaan jabatan. Antara Bepe dan Yeyen ternyata menjagokan juara Liga Inggris musim ini berasal dari Kota Manchester.
"Kalau tim idola di Inggris, Newcastle. Tapi untuk juara musim ini saya pegang Manchester City," kata Bepe dengan tersenyum.
Sedangkan Yeyen Tumena yang saat ini konsentrasi menjadi pelatih ini justru memilih Setan Merah, Manchester United, yang bakal menjadi juara meski saat ini tertinggal cukup jauh pada klasemen sementara Liga Inggris dari rekan satu kotanya yaitu Manchester City.
"Kalau saya lebih menjagokan Manchester United. Lihat saja nanti," katanya dengan serius.
Meski mengaku bukan pendukung fanatik Setan Merah, Yeyen menilai jika perjalanan untuk menjadi juara Liga Inggris masih panjang. Apalagi tim-tim besar di Inggris pada awal kompetisi juga akan bersaing di kompetisi level Eropa yang cukup menyita perhatian.
Ketatnya persaingan di Liga Inggris, kata dia, memang sudah tidak diragukan lagi. Meski saat ini jarak peringkat pertama dengan dibawahnya cukup jauh, bukan berarti sang pemuncak klasemen akan melenggang terus hingga kompetisi selesai.
"Tahun ini memang menarik, biasanya tim-tim besar akan terkendala dalam lima hingga enam pertandingan pertama karena konsentrasi terpecah dengan kompetisi lain," kata mantan pemain belakang timnas itu.
Hingga pekan ke-10, Manchester City memang kokoh di puncak klasemen dengan 28 poin. Sedangkan sang rival yaitu Manchester United menguntit di posisi dua dengan raihan 23 poin. Tottenham Hotspur membayangi diposisi tiga dengan raihan 20 poin.
Meski beda pendapat soal calon juara, Bebe dan Yeyen sepakat jika Liga Inggris merupakan salah satu kompetisi terketat di dunia. Sistem kepelatihannya saat ini juga banyak ditiru termasuk pelatih-pelatih asal Indonesia.
(T.B016/D011)
Pewarta: Bayu K
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017