Sydney (ANTARA News) - Australia akan mengujicoba kartu kuning dan merah untuk pelatih dan ofisial tim lainnya pada akhir pekan ini, sebagai upaya untuk memperbaiki tingkah laku orang-orang di tepi lapangan pada pertandingan-pertandingan Liga Australia, demikian dikatakan Federasi Sepak Bola Australia (FFA) pada Selasa.
Tindakan-tindakan yang berdampak kartu merah akan mencakup melempar botol minum "lewat cara yang berbahaya atau agresif," meludah, penggunaan kata-kata kasar atau melecehkan atau memasuki area teknis tim lain "dengan sikap yang konfrontatif."
Melemparkan botol minuman untuk memperlihatkan kemarahan, bertepuk tangan sarkas terhadap para ofisial pertandingan, ekskursi terus-menerus melampaui area teknis atau "bersikap atau bertindak provokatif, mengolok-olok, atau menimbulkan permusuhan" akan membuat seorang pelatih mendapatkan kartu kuning.
"Ini akan membantu para penggemar dan pengamat untuk memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap masalah-masalah yang dihaapi para ofisial pertandingan setiap pekan dan membantu mempromosikan respek di antara mereka," kata petinggi Liga Australia Greg ORourke.
"Hal yang penting, ini akan mengirim pesan kuat ke seluruh seantero pertandingan di level akar rumput bahwa sikap buruk terhadap para ofisial pertandingan dan ofisial tim lawan tidak dapat diterima dan dapat menimbulkan konsekuensi-konsekuensi."
"Hasil ideal dari ujicoba ini adalah memperbaiki sikap di area teknis terhadap para ofisial pertandingan dan juga di antara bangku pemain cadangan."
FFA telah mendapat persetujuan dari Dewan Pengawas Sepak Bola Internasional (IFAB) untuk melakukan apa yang diyakini sebagai ujicoba yang belum pernah dilakukan sebelumnya di kompetisi domestik strata tertinggi.
Pada April, Liga Australia menjadi liga profesional pertama di dunia yang menggunakan video asisten wasit (VAR), demikian dilaporkan Reuters.
(H-RF/D011)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017