Jakarta (ANTARA News) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat memastikan Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja 2018 akan tetap berlangsung meskipun Kalimantan Timur menunda sebagai tuan rumah.
"Kami akan mencari waktu penyelenggaraan yang lebih tepat dalam rapat anggota tahunan 2018 karena Kalimantan Timur menunda sebagai tuan rumah. Mereka menunda karena masih dalam suasana pemilihan kepala daerah," kata Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman selepas menutup Rapat Koordinasi dan Konsultasi 2017 di Jakarta, Selasa.
PON Remaja, lanjut Tono, akan tetap berlangsung menyusul pembinaan prestasi atlet-atlet pelapis usia muda nasional. "Kami akan menjelaskan kepada pemerintah baha PON Remaja adalah solusi untuk mendapatkan atlet-atlet muda berbakat sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 96 tahun 2017," katanya.
Selain memastikan penyelenggaraan PON Remaja, Rapat Koordinasi dan Konsulatasi itu juga menghasilkan program pembinaan cabang-cabang olahraga nasional yang fokus menjelang Asian Games 2018.
"Kami belum memberikan masukan kepada pemerintah menyusul Perpres No. 95/2017. Tapi, kami akan fokus mengerjakan tugas pokok kami yaitu pengoptimalan pembinaan prestasi di tingkat pusat maupun daerah," kata Tono.
Sebelumnya, Wakil Ketua I KONI Pusat Suwarno mengatakan penyelenggara PON Remaja idealnya menggelar pertandingan 30 cabang olahraga. Tapi, angka ideal pertandingan itu masih dapat berubah tergantung kesiapan tuan rumah dan menyesuaikan sarana dan prasarana olahraga yang tersedia.
"Pelaksanaan PON Remaja pertama di Jawa Timur hanya mempertandingkan 20 cabang olahraga. Kami melihat Kaltim punya sarana prasarana yang cukup banyak karena pernah sebagai tuan rumah PON 2008," kata Suwarno.
Sementara, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek menyampaikan keinginannya agar provinsi itu menggelar PON Remaja menyusul pengunduran Provinsi Jawa Tengah sebagai tuan rumah.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017