Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, perdamaian dan rekonsiliasi akan tercapai jika pemegang kekuasaan dalam semua jenjang maupun rakyat semua golongan, etnik dan agama mau menggunakan akal sebagai momentum mawas diri menuju persatuan nasional yang penuh kasih dan keikhlasan. Dalam sambutannya pada perayaan Natal bersama keluarga besar TNI, Polri dan PNS se Provinsi DIY, di Bangsal Kepatihan,Yogyakarta, Rabu malam, ia mengharapkan agar dalam mengarungi bahtera kehidupan berbangsa dan bernegara di masa depan menuju Indonesia baru mampu mengeleminasi berbagai keprihatinan ke derajat yang paling rendah. Dari sanalah titik awal keteladanan harus digulirkan, sehingga tercipta kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan dalam suasana perdamaian, kerukunan serta iklim demokrasi yang sejati, katanya. Menurut dia, lembaga legislatif dapat berdialog kritis dengan eksekutif dalam kesepadanan derajat dan kadar intelektual. Lembaga Yudikatif juga dapat menunaikan misi keadilan dan kebenaran tanpa campur tangan institusi manapun dan rasa takut mengadili siapa pun. Selain itu, anggota TNI dan Polri juga menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bukan karena kekusaan tetapi hanya demi dan untuk mengayomi rakyat. Demikian pula para birokrat bersedia memberikan pelayanan publik bagi rakyat yang membutuhkan. "Sebaliknya penghargaan pada para prajurit dan pamong praja oleh rakyat dengan penuh pengormatan yang tulus, bukan karena keterpaksaan dan ketakutan struktural atau sekedar mendapatkan proyek duniawi," kata Sri Sultan HB X. Kegiatan perayaan natal bersama tersebut dihadiri Ketua DPRD DIY, Djuwarto, para pejabat kedinasan di lingkungan provinsi ini dan ribuan umat kristiani beserta keluarga mereka.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009