Washington (ANTARA News) - Facebook Inc mengatakan operator di Rusia menmpublikasikan sekitar 80 ribu unggahan di media sosial tersebut selama lebih dari dua tahun, berkaitan dengan politik Amerika Serikat, dan dilihat sekitar 126 juta warga AS.


Data terakhir Facebook mengenai unggahan yang berkaitan dengan Rusia, seperti diberitakan Reuters, mungkin menjangkau lebih dari separuh populasi AS yang memiliki hak pilih, lebih banyak dari temuan mereka sebelumnya.


Data tersebut dimasukan ke keterangan tertulis yang diberikan untuk pembuat kebijakan AS, sebelum sidang yang mendengarkan keterangan dari perusahaan media sosial dan teknologi tentang campur tangan Rusia di Pilpres AS.


Penasihat umum Facebook, Colin Stretch, dalam keterangan tertulis itu menyatakan, 80.000 unggahan tersebut merupakan bagian kecil dari konten Facebook, setara dengan satu dari 23.000.


Unggahan tersebut melanggar kebijakan Facebook, seperti menggunakan akun palsu.


80 ribu unggahan itu disirakan antara Juni 2015 hingga Agustus 2017, kebanyakan mengenai pesan politis seperti hubungan antar ras.


Twitter secara terpisah menemukan 2.752 akun berkaitan dengan Rusia, menurut sumber, angkanya meningkat dari laporan September lalu sebanyak 201 akun.


Google, dalam keterangan tertulis, menyatakan temuan belanja iklan sebanyak 4.700 dolar selama siklus Pilpres 2016.


Pejabat dari Facebook, Twitter, dan Google dijadwalkan hadir di hadapan Komite Kongres pekan ini, mengenai keterlibatan Rusia dalam penyebaran informasi sebelum dan sesudah Pemilu 2016.


Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017