IHSG BEI ditutup melemah 1,20 poin atau 0,02 persen menjadi 5.974,07. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,25 poin (0,02 persen) menjadi 985,43.
"IHSG ditutup melemah tipis setelah sempat bergerak menguat optimis pada sesi pagi. Saham-saham sektor konsumer menjadi salah satu faktor penekan IHSG," kata Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi.
Secara teknikal, ia menambahkan bahwa IHSG juga masih dibayangi tekanan setelah menyentuh posisi tertingginya pada pekan lalu. Pada Rabu (25/10), IHSG BEI berada di posisi 6.025,43 yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah di pasar modal.
"Sejumlah indikator memberikan sinyal pergerakan bearish yang cenderung berlanjut," katanya.
Ia memproyeksikan untuk pergerakan selanjutnya, IHSG akan bergerak di kiasaran 5.950-5.990 dengan kecenderungan melemah. Beberapa saham yang masih dapat dicermati di antaranya Astra Intertional Tbk (ASII), Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Kalbe farma Tbk (KLBF), Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).
Analis Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan bahwa potensi IHSG untuk kembali bergerak menguat cukup terbuka di tengah harapan positif terhadap data ekonomi nasional yang akan dirilis.
"IHSG masih cukup memiliki kekuatan naik, data perekonomian seperti inflasi yang disinyalir terkendali dapat kembali mendorong kenaikan IHSG," katanya.
Frekuensi perdagangan hari ini mencapai 342.934 kali dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,722 miliar lembar saham senilai Rp7,84 triliun. Sebanyak 162 saham naik, 163 saham menurun dan 137 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Dari bursa regional, indeks Nikkei-225 bursa Tokyo naik 3,22 poin (0,01 persen) ke 22.011,67, indeks Hang Seng bursa Hong Kong melemah 102,66 poin (0,36 persen) ke 28.336,19 dan Straits Times Singapura melemah 10,47 poin (0,31 persen) ke posisi 3.375,97.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017