Berdasarkan laporan sementara, banjir terjadi di Desa Klapagada dan Karangreja, Kecamatan Maos, Desa Kalisabuk, Kecamatan Kesugihan, Desa Grugu dan Bringkeng, Kecamatan Kawunganten, Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, serta Desa Gentasari dan Mujur Lor, Kecamatan Kroya.
"Tidak seluruh wilayah di desa-desa tersebut tergenang, hanya sebagian saja, katanya di Cilacap, Senin. Tinggi genangan air di desa-desa tersebut berkisar 20-80 centimeter.
Banjir di Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, sempat menggenangi ruas jalan nasional Cilacap-Wangon khususnya di sekitar Bandara Tunggul Wulung dan Lapangan Golf Tritih.
Selain banjir, lanjut dia, tanah longsor juga terjadi di Desa Jeruklegi RT 01 RW 06, Kecamatan Jeruklegi, dan mengancam beberapa rumah di bawahnya.
"Kami masih mendata jumlah rumah warga yang terendam banjir dan terancam terkena longsoran," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan banjir yang menggenangi sejumlah wilayah Cilacap akibat hujan ekstrem.
"Berdasarkan pengamatan kami, curah hujan harian di Jeruklegi dan sekitarnya, khususnya sekitar Bandara Tunggul Wulung tercatat mencapai 250 milimeter. Ini tergolong ekstrem," katanya
Salah seorang warga Desa Karangreja, Kecamatan Maos, Giri Santoso mengatakan tinggi genangan air di dalam rumah rata-rata berkisar 20-40 centimeter.
"Di Desa Karangreja ada dua RW yang kebanjiran, ada ratusan rumah yang tergenang. Di seberang jalan yang masuk wilayah Desa Kalikudi, Kecamatan Adipala, ada satu RT yang tergenang," kata dia yang juga Ketua RW 03 Desa Karangreja.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017